SLEMAN - Terlalu gampang kebobolan di laga melawan Borneo FC di pekan ke-25 lalu, membuat Bambang Nurdiansyah mengisyaratkan untuk merotasi lini belakang timnya saat menjamu PS Sleman di Stadion Maguwoharjo pada Sabtu (2/11) sore WIB.
Pelatih kepala PSIS Semarang ini tidak ingin gol cepat yang dicetak striker Borneo FC, Lerby Eliandry satu menit setelah kick off babak kedua di laga terdahulu, kembali terjadi lagi. Padahal sebelumnya Laskar Mahesa Jenar bersusah payah unggul di babak petama lewat gol Bruno Silva.
Hal yang juga tidak ingin diulang para pemain seperti kesalahan membuang bola yang dilakukan Rio Saputro di pertandingan melawan Pesut Etam itu. Sehingga gelandang Borneo FC, Sultan Samma sempat membuat PSIS tertinggal 1-2.
Untungnya, Bayu Nugroho bisa menyamakan kedudukan beberapa menit berselang dan membuat skor akhir menjadi 2-2.
''Kami sudah melakukan evaluasi, terutama pertahanan yang gampang kemasukan saat melawan Borneo FC. Terlalu gampang pemain kehilangan konsentrasi. Seperti gol pertama Borneo FC, saat itu saya belum sempat duduk di bench saat babak kedua baru mulai,'' kata pelatih yang akrab disapa Banur itu.
''Pasti ada rotasi di laga melawan PSS. Saya jamin ada dan posisinya dimana, lihat saja nanti di pertandingan. Sebab tidak akan saya bocorkan saat ini,'' lanjutnya.
Para penggawa PSIS juga sudah diminta Banur untuk mempelajari rekaman pertandingan PSS sebagai bekal di laga pekan ke-26 Shopee Liga 1 2019. Tim pelatih juga sudah menganalisa strategi yang diterapkan klub berjuluk Elang Jawa ini.
''PSS, klub yang grafiknya sedang berada di atas. Terbukti secara rangking di klasemen mereka bagus. Walau demikian, kami siap menghadapi PSS. Kami harap bisa menggapai hasil terbaik,'' ungkap Banur.
Dia juga memuji kapasitas Pelatih Kepala PSS, Seto Nurdiyantoro sebagai juru taktik muda yang pantas naik ke level pelatih tim nasional Indonesia. Banur juga sudah mengetahui visi bermain bola Seto dan begitu pula sebaliknya. Sebab kedua pelatih sempat menjalani kursus lisensi kepelatihan AFC Pro beberapa waktu lalu.
''Meskipun PSS tanpa dua pemain asing karena cedera. Saya yakin Seto tetap punya strategi yang berbahaya. Dia pelatih yang punya karakter, kami siap menghadapi tim yang dia turunkan. PSS ancaman bagi kami laga di kandang kami yang digelar di rumah mereka,'' lanjutnya.
PSIS memang memiliki rekor buruk di kandang dalam enam penyelenggaraan home terakhir. Mereka belum bisa menang di markas sendiri setelah mengalahkan Persela Lamongan pada pekan ke-7, 6 Juli lalu.