Oleh: Hanif Marjuni
(Media dan Public Relation PT LIB)
Kasus pandemi Corona di Jawa Timur terbilang memilukan. Pertumbuhan pasien positif Covid-19 berlangsung cepat. Benar-benar di luar dugaan.
Dari sekian kota di Jatim, Surabaya merupakan salah satu lokasi pandemi yang terhitung mengkhawatirkan. Bayangkan saja, sampai dengan Senin (12/7), menurut data resmi di infocovid19.Jatimprov.id, jumlah konfirmasi pasien positif menyentuh 7209 kasus.
Dari angka tersebut, konfirmasi dirawat berada di angka 43,3 persen atau 3122 kasus. Konfirmasi sembuh mencapai 48,3 persen atau sejumlah 3477 kasus. Sementara konfirmasi meninggal mencapai 8,46 persen atau 610 pasien!
Miris..
Situasi itu dipahami betul oleh Bonek Mania, suporter fanatik Persebaya Surabaya. Baru-baru ini, untuk kesekian kalinya, mereka kembali terjun langsung untuk meredam angka naiknya grafik pendemi Corona.
Dulur, patut dipertimbangkan, ini bukan hajatan yang enteng. Bukan pula persoalan sosial yang mudah untuk diselesaikan.
Ingat, khusus untuk kasus Corona, pemerintah Jatim pun sampai kewalahan. Apalagi pemkot Surabaya. Hampir sebagian besar konsentrasi –dan juga biaya– sudah mereka arahkan untuk menurunkan angka pandemi.
Merespon situasi ini, ada tanggung jawab besar yang ditunjukkan rekan-rekan Bonek Mania.
Mereka mau turun gunung. Caranya beragam tidak hanya ‘menekan’ dengan cara sosialisasi di internal Bonek Mania, di antara anggota atau kawan-kawan sendiri. Tapi mereka mau terlibat secara langsung dengan masyarakat.
Ya, masyarakat secara luas. Masyarakat yang selama ini dianggap rawan dengan penyebaran pandemi corona.
Gebrakan yang ditunjukkan Bonek Mania sederhana, namun to the point. Beberapa hari yang lalu, mereka mengkampanyekan slogan triwani. Dalam Bahasa Jawa, wani berarti berani. Yakni wani bermasker, wani cuci tangan, dan wani jaga jarak.
Gebrakan di lapangan juga tepat sasaran. Kegiatan Bonek Tribun Timur contohnya. Seperti yang diberitakan bolasport.com, mereka membagikan masker ke masyarakat di dua tempat sekaligus. Yakni Pasar Pabean dan Pasar Kilometer yang terletak di Surabaya Utara.
Apa pun alasannya, apa yang dilakukan Bonek Mania pantas mendapatkan acungan jempol. Dalam perspektif yang lebih luas, itu bukan hajatan untuk mendapatkan apresiasi positif dari publik. Tapi murni atas nama kemanusiaan.
“Harta sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak,” begitu salah satu ucapan bijak dari pejuang kemanusiaan asal India, Mahatma Gandhi.