SLEMAN - Menyoal selebrasi gol di Piala Menpora 2021, pemain diperingatkan untuk tidak saling berpelukan dengan alasan protokol kesehatan di tengah Covid-19. Persib memilih merayakan gol yang dicetak Frets Butuan di pertandingan melawan Bali United dengan membentuk lingkaran di tengah lapangan kemudian berlutut setengah kaki memperlihatkan gestur menentang rasisme.
Menurut Robert Alberts pelatih Persib, aksi itu adalah selebrasi tim karena Persib ingin Piala Menpora 2021 ini sukses digelar dengan protokol kesehatannya. Pemain taat akan protokol kesehatan, juga organizing committee mengingatkan soal perayaan gol agar tak saling merangkul. Dengan taat prokes yang disiplin dilakukan seluruh elemen sepak bola Indonesia, ia harap liga pun akan dapat rekomendasi digelar.
"Itu bukan selebrasi Frets melainkan selebrasi gol tim Persib. Sebelum pertandingan kemarin, kami mendapat imbauan dari Organizing Committee untuk tidak melakukan selebrasi gol dengan saling berpelukan karena situasi Covid-19," katanya.
"Turnamen ini digelar untuk mendapat izin dari polisi agar bisa menggelar liga. Jadi kami membahas soal regulasi ini dengan tim, untuk mengikuti aturan itu dan jangan ada selebrasi dengan berpelukan satu sama lain," lanjut Robert.
Pada saat yang sama terjadi perundungan di sosial media yang menimpa pemain PSM Makassar Patrich Wanggai. Hal tersebut adalah buruk untuk dilakukan dan tak boleh ditiru oleh fans sepak bola yang lain. Persib sepakat untuk berselebrasi itu menentang rasisme di Indonesia juga peduli akan protokol kesehatan social distancing.
"Di saat yang sama, ada kejadian soal perundungan di sosial media berkaitan dengan rasisme, yang menurut kami sangat lah buruk dan tidak perlu terjadi. Jadi kami juga membahas soal ini dan mengajukan kepada semua pemain, untuk merayakan gol secara terpisah-pisah, mengikuti aturan turnamen, tapi tetap dengan suka cita dan disaat yang sama menunjukkan bahwa kami juga menentang rasisme," paparnya.