Sejak putaran kedua bergulir, Laskar Pajajaran belum pernah meraih kemangan. Dari lima laga, mereka hanya mampu mengemas tiga poin hasil tiga kali bermain imbang.

Rahmad menilai timnya mendapat sebuah kerugian karena bermain kandang di Stadion PTIK yang merupakan markas Bhayangkara FC. Namun ia berharap pemain tak terpengaruh dengan kondisi itu.

"Pasti rugi karena seharusnya kami bermain di depan pendukung kami. Tapi kali ini harus bermain dengan tanpa penonton. Sepak bola itu akan sangat indah kalau semua unsur ada, di antaranya adalah penonton," kata Rahmad.

"Tapi saya berharap itu tidak terlalu dibawa ke lapangan untuk pemain. Saya berharap setelah kami banyak sekali melewati pertandingan tanpa pemain yang absolut, saya berharap anak-anak bisa bermain dengan penuh semangat," sambungnya.

"Saya ingin mengembalikan cara bermain mereka dengan semangat juang yang tinggi, kalau soal hasil kadang-kadang ini sepak bola, kami tetap berusaha untuk bisa," sambung RD, sapaan akrabnya.

Rahmad tetap memberikan kewaspadaan terhadap seluruh pemain Bhayangkara FC meski tim asuhan Paul Munster masih tertahan di papan tengah.

"Bhayangkara FC mengubah beberapa pemain asingnya ada Hedipo Gustavo dan Bruno Matos yang baru masuk. Mereka cukup baik dalam mempersiapkan diri dan kami harus waspada terhadap semua pemain Bhayangkara," papar RD.

Laskar Padjajaran mendapat tenaga tambahan dengan hadirnya para pemain yang sempat absen latihan karena membela tim nasional, yaitu Manahati Lestusen, Abduh Lestaluhu, dan Wawan Febrianto, serta Andy Setyo (U-23)

"Kalau mengenai pemain nasional yang baru hadir, apakah kami akan mainkan atau tidak kami lihat sampai dengan hari ini kondisinya seperti apa. Karena memang mereka sudah berlatih bersama timnas jadi saya rasa tidak ada masalah," pungkasnya.