Almeida Akui Kartu Merah Bikin Timnya Merana

Almeida Akui Kartu Merah Bikin Timnya Merana

6 Maret 2025

BRI LIGA 1 2024-25 SEMEN PADANG FC

BOGOR – Target membawa pulang poin yang dicanangkan Semen Padang FC pada laga pekan ke-26 BRI Liga 1 2024/25 berakhir berantakan. 

Kabau Sirah ternyata kembali menjadi bulan-bulanan saat dibantai Dewa United FC dengan skor telak 6-0 di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (5/3) malam.

Rentetan gol demi gol Dewa United yang menjadi tuan rumah dibuka pada menit ke-29 melalui gol Taisei Marukawa. Dewa United kemudian memperlebar jarak setelah pemain Semen Padang, Zidane Pramudya Afandi mencetak gol bunuh diri menit ke-55.

Setelah itu, striker andalan Dewa United, Alex Martins menggelontor gawang Kabau Sirah dengan 4 gol masing-masing pada menit ke-61, 68, 86, dan 90+1.

Gol demi gol yang tercipta di babak kedua, tentunya juga terkait erat dengan kartu merah yang diterima bek Semen Padang, Tin Martic pada menit ke-48 atau awal babak kedua.

Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida mengakui timnya sudah berjuang untuk bermain maksimal. Hanya saja memang diakuinya, sulit mengimbangi permainan Dewa United, terlebih setelah timnya harus kehilangan satu pemain di awal babak kedua.

“Kita semua tahu, mereka memiliki kapasitas di atas kita. Saat kehilangan satu pemain, kita semakin sulit untuk membuat sesuatu yang berbeda,” ucap Eduardo Almeida.

Tanpa kehadiran bek Tin Martic yang harus mandi lebih cepat akibat kartu merah, diakuinya juga menambah kesulitan dan membuat timnya makin merana.

“Bermain dengan 10 pemain tentunya sangat sulit dan kami tidak bisa melakukan perubahan untuk bisa mengejar ketertinggalan,” dia menegaskan.

Hasil kekalahan telak ini menjadi yang kedua yang didapat Kabau Sirah dari Dewa United FC musim ini. Pada putaran pertama lalu, Semen Padang dibantai 8-1 saat laga digelar di Stadion Haji Agus Salim, Padang.

Saat ini, Semen Padang masih tertahan di posisi ke-16 klasemen sementara BRI Liga 1 dengan 22 poin dari 26 laga. Posisi ini masih terancam melorot lagi karena tim peringkat ke-17, Madura United FC baru memainkan 25 laga dan mengoleksi 21 poin.

Meski ada di posisi yang sulit ini, pelatih asal Portugal itu tetap optimistis. “Meski sulit, kami masih punya harapan besar. Kami tidak akan menyerah sampai akhir kompetisi,” pungkasnya.