Arema FC Dan PR Babak Kedua, Saatnya Cari Jalan Keluar Dan Introspeksi

Arema FC Dan PR Babak Kedua, Saatnya Cari Jalan Keluar Dan Introspeksi

25 September 2025

BRI SUPER LEAGUE 2025-26 AREMA FC

MALANG - Arema FC belum konsisten di BRI Super League 2025/26. Terakhir tim harus menerima kenyataan pahit setelah tumbang dari Persib Bandung (1-2), Senin (22/9) lalu.

Kekalahan itu bukan sekadar kehilangan tiga poin, tetapi juga menegaskan satu pekerjaan rumah lama yang belum kunjung terselesaikan yaitu rapuhnya pertahanan tim di babak kedua.

Seperti diketahui dalam enam laga terakhir, pola ini berulang. Arema FC seringkali gagal menjaga fokus setelah turun minum. Catatan itu terlihat jelas saat melawan Dewa United Banten FC, PSIM Yogyakarta, hingga PSBS Biak. Dari rangkaian laga tersebut, kemenangan hanya datang saat melawan PSBS, itupun setelah lebih dulu unggul telak 4-0 sebelum akhirnya kebobolan.

Sebaliknya, ketika menghadapi Dewa United memastikan tanpa poin. Lawan PSIM, keunggulan yang sudah digenggam pun lenyap gara-gara kebobolan di babak kedua. Dari empat laga itu, Singo Edan hanya mampu meraih empat poin.

Pelatih Arema FC, Marcos Santos, tidak menutup mata. Menurutnya, menit-menit akhir selalu menjadi ujian terberat. Dia mengakui, persoalan fisik dan konsentrasi tidak hanya dialami tim. Klub lain pun bisa mengalami hal serupa. Bedanya, ia tidak ingin mencari kambing hitam. Kekalahan dari Persib dianggapnya sebagai cermin yang harus membuat seluruh tim lebih mawas diri.

“Laga melawan Persib akan menjadi pelajaran untuk elemen tim. Ke depan, kami akan memperbaiki pekerjaan rumah tersebut,” kata pelatih asal Brasil ini.

Tantangan itu kian besar pada laga ke-7 BRI Super League 2025/26. Tim akan menjalani laga tandang melawan Persis Solo yang terkenal rajin mencetak gol di menit-menit akhir. 

“Kami akan memulai proses perbaikan dengan menonton ulang laga lawan Persib. Tim analisis akan menunjukkan bagaimana proses kebobolan Arema FC. Dari sana akan dicari solusi bersama-sama. Waktu lima hari ke depan akan kami maksimalkan,” ujar Marcos Santos.

Kini, Arema FC mempunyai waktu singkat untuk berbenah, hal yang sama disampaikan bek asing Arema, Odivan Koerich. Sebab dia menilai, kesalahan individu menjadi faktor yang membuat Persib mampu menjebol gawang tim.

“Saya pikir kami membuat kesalahan individu yang membuat lawan (Persib) mencetak gol,” katanya.

Baginya, detail kecil dalam pertandingan bisa jadi penentu hasil akhir. Karena itu, introspeksi diri adalah hal yang mutlak dilakukan.

“Hal seperti itu tidak bisa disepelekan. Kami harus introspeksi diri, melihat apa yang perlu diperbaiki,” tegas Odivan Koerich.