MALANG - Kegagalan Sylvano Comvalius dalam mengeksekusi penalti saat Arema FC melawan Borneo FC di pekan ke-18 Shopee Liga 1 2019 lalu, membuat Arema berencana mencari eksekutor untuk laga-laga selanjutnya. Sehingga, Arema bisa memaksimalkan peluang mencetak gol, termasuk dari titik 12 pas ketika mendapatkan penalti dari wasit.
Ketika melawan Borneo FC, pelatih Arema Milomir Seslija memberikan alasan mengapa pilihan penendang penalti adalah Comvalius. Padahal, selama ini Makan Konate merupakan pilihan utama. Alhasil, Comvalius mendapatkan kritikan deras, apalagi di tengah belum moncernya performa eks Bali United tersebut.
"Konate ingin memberikan kesempatan penalti kepada pemain lain karena dia juga sempat gagal jadi eksekutor. Tetapi, penendang berikutnya adalah Arthur Cunha dan ia absen karena cedera. Jadi Comvalius yang mengambil. Saya lihat dia mencetak banyak gol lewat penalti saat bermain di Bali United," jelas Milo.
Ia mengakui kritik atas Comvalius. Namun, pembelaan tetap dia berikan pada penyerang asal Belanda itu. Sebab, secara permainan penyerangnya itu merepotkan pertahanan lawan.
Misalnya penalti yang terjadi, buah pelanggaran bek lawan yang berusaha menghentikan pergerakan Comvalius. Selain itu, dia juga sempat membuat gol namun dianulir wasit.
"Di Indonesia, hal yang wajar pemain dikritik karena gagal mencetak gol lewat penalti. Tapi, saya melihat Comvalius sudah berusaha memberikan yang terbaik," kata pelatih 55 tahun itu.
Padahal, saat melawan Borneo FC merupakan kesempatan pertama bagi Arema mendapatkan hadiah penalti di kompetisi Shopee Liga 1 musim ini. Sebab, selama 16 laga sebelumnya, Arema merupakan tim yang belum pernah mendapatkan hadiah penalti maupun terkena penalti.
Terlepas dari itu, Milo akan melakukan evaluasi terutama untuk eksekutor penalti. Dia ingin pemainnya memaksimalkan peluang membuat gol, baik dari open play, eksekusi bola mati, termasuk dari tendangan penalti.
"Kami akan coba membuat pemain siap memanfaatkan situasi membuat gol dari penalti. Kami akan cari siapa eksekutornya," pungkas dia.