Catat Kekalahan Tandang Perdana, PSIM Dapat Pelajaran Berharga

Catat Kekalahan Tandang Perdana, PSIM Dapat Pelajaran Berharga

18 Oktober 2025

BRI SUPER LEAGUE 2025-26 PSIM YOGYAKARTA

TANGERANG – Catatan apik PSIM Yogyakarta pada laga tandang di arena BRI Super League 2025/26 akhirnya tercoreng di pekan ke-9. Menjalani tandang melawan Persita Tangerang di Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (17/10), Laskar Mataram tumbang dengan skor mencolok 0-4.

Ini menjadi kekalahan perdana PSIM di laga tandang yang sebelumnya gagah dengan tiga kali menang dan sekali imbang.

Empat gol pembawa bencana bagi PSIM digelontorkan oleh Eber Bessa menit ke-24, Rayco Rodriguez menit ke-70 dan 84 serta Pablo Ganet menit 90+3.

Pelatih kepala PSIM, Jean Paul Van Gastel menanggapi beberapa kesalahan individu yang dibuat anak asuhnya pada laga lawan Persita. Dia mengatakan hal itu sebagai sesuatu yang wajar dalam sepak bola.

Meskipun demikian, pelatih berkebangsaan Belanda ini tetap memberikan evaluasinya. “Sepak bola adalah permainan yang penuh dengan kesalahan. Jadi, selama karier setiap orang, semua orang pasti pernah membuat kesalahan,” kata Jean Paul Van Gastel. 

“Dalam pertandingan seperti ini, bagi tim secara umum, itu mengerikan. Akan tetapi, kesalahan adalah bagian dari permainan. Yang harus mereka pelajari adalah, setelah kesalahan, kamu harus mencoba kembali ke dalam permainan,” ucap Van Gastel lagi.

Menurut Van Gastel, timnya tidak menampilkan permainan sesuai harapan sejak awal laga. Kondisi tersebut membuat PSIM kesulitan mengimbangi permainan Persita yang terorganisir.

“Dari peluit pertama hingga peluit terakhir, saya rasa tim saya tidak tampil seperti yang mereka tunjukkan di pertandingan sebelumnya,” ucap Van Gastel.

Secara jantan dia juga memuji performa Persita yang mampu memanfaatkan kesalahan PSIM secara efektif. “Saya juga harus memberikan pujian kepada Persita. Mereka terorganisir dengan baik, dan keempat kesalahan yang kami buat, mereka sangat efektif dalam memanfaatkan peluang yang ada,” dia menegaskan.

Menurutnya, pertandingan ini menjadi ujian mental sekaligus materi belajar berharga bagi PSIM. “Selama kami belajar dari pertandingan, maka kami bisa berkembang. Jika kami tidak belajar dari kesalahan kami, maka kami punya masalah,” pungkasnya.

Kekalahan ini membuat PSIM gagal menambah perolehan poin dan masih tetap dengan 12 poin. Untuk sementara, PSIM ada di peringkat ke-4 dibawah Borneo FC Samarinda dengan 18 poin, Persita dengan 16 poin dan Persib Bandung dengan 13 poin.