Dari Belajar Hingga Konsisten, Peran Sentral Kadek Raditya Di Persebaya

Dari Belajar Hingga Konsisten, Peran Sentral Kadek Raditya Di Persebaya

22 Januari 2025

BRI LIGA 1 2024-25 PERSEBAYA SURABAYA

SURABAYA - Dengan konsistensi yang terus terjaga, Kadek Raditya menjadi sosok sentral lini pertahanan Persebaya Surabaya di BRI Liga 1 2024/25.

Dia sudah bermain sebanyak 19 laga tanpa sekalipun absen dan terus menunjukkan kontribusi yang signifikan. Mencatatkan 18 tekel, 20 intersep dan 44 sapuan.

Berduet dengan Slavko Damjanovic sebagai bek tengah, ia sukses menjaga lini pertahanan Persebaya yang baru kebobolan 18 gol dan merupakan catatan tiga besar terbaik di kompetisi kasta tertinggi musim ini.

Tidak hanya itu, Persebaya juga telah mengantongi tujuh clean sheet dan menjadi sebuah pencapaian impresif yang juga mencerminkan kekukuhan lini belakang.

Menurut Kadek Raditya, performa apiknya musim ini tidak lepas dari evaluasi dan pelajaran yang dipetik dari musim lalu di mana ia bermain sebanyak 27 kali dan mencetak satu gol.

Meskipun posisinya digeser menjadi gelandang bertahan, pengalaman bermain di berbagai posisi ini membuatnya semakin matang dalam memahami dinamika permainan.

“Kalau saya pribadi terus belajar dari apa yang saya rasa kurang, terus evaluasi sendiri. Tapi dari tim pelatih juga memberikan evaluasi untuk tim pertahanan,” ujar pemain asal Bali itu.

Kini dengan kedatangan bek tengah baru, Dime Dimov, pada putaran kedua BRI Liga 1 2024/25 membuatnya kembali dipindahkan ke posisi gelandang bertahan. Dia tidak mempermasalahkannya karena kebutuhan tim adalah prioritas utama.

“Saya bersyukur jika bisa menempati beberapa posisi. Itu akan menjadi sumbangsih yang lebih bagus untuk kebutuhan tim,” kata kadek Raditya.

Untuk itu dia menganggap pentingnya adaptasi dengan pemain baru, terutama di lini pertahanan, dengan bekerja keras untuk mendukung pemain baru agar cepat menyatu dengan tim.

“Kami support mereka (pemain baru), biar cepat adaptasi. Kami semua support, saya bisa saling bicara bagaimana kelebihan dan kekurangan, dan belajar juga dari mereka (Slavko dan Dime),” pungkasnya.