KEDIRI - Persik Kediri menyiapkan Stadion Brawijaya sebagai homebase di Liga 1 2025/26. Agar Yusuf Meilana dan kawan-kawan bisa mendapat dukungan langsung Persikmania di laga kandang. Saat ini, manajemen Tim Macan Putih terus berbenah memenuhi rekomendasi dari tim inspeksi Liga Indonesia Baru (LIB) terkait kesiapan stadion.
Musim lalu, Persik harus menjadi tim musafir dan menggelar pertandingan kandang di luar Kediri. Karena Stadion Brawijaya dianggap tidak memenuhi syarat. Salah satu fokus utama perbaikan saat ini adalah pemerataan permukaan lapangan atau top dressing, yakni pelapisan pasir untuk menjaga kualitas dan struktur rumput stadion.
Teknik top dressing bukan sekadar meratakan permukaan lapangan, tetapi juga berfungsi menjaga kestabilan elevasi, kemiringan, serta sirkulasi serapan air di lapangan Stadion Brawijaya. Dengan begitu, kondisi dan lapisan atas permukaan rumput stadion akan tetap optimal untuk pertandingan.
"Sejumlah perbaikan terus kita kebut. Alhamdulillah progres berjalan sesuai arahan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB). Setelah proses top dressing selesai, dilanjutkan dengan perawatan rutin seperti pemupukan, penyiraman, hingga pemotongan rumput," kata Manajer Tim Persik Kediri, Syahid Nur Ichsan.
Selain fokus perbaikan lapangan, manajemen Persik juga memperbaiki berbagai aspek lain yang disyaratkan LIB, yaitu sistem pencahayaan stadion. Syahid menegaskan, seluruh upaya ini dilakukan demi memastikan Persik Kediri tetap bermarkas di Stadion Brawijaya sebagai home base mereka di Liga 1 musim 2025/26.
Sebelumnya, Direktur Persik Kediri, Souraya Farina, menegaskan Stadion Brawijaya sebagai homebase menjadi krusial. Agar suporter bisa memberikan dukungan secara masif. "Bermain di Stadion Brawijaya dan mendapat dukungan dari Persikmania secara langsung makin mendongkrak kepercayaan diri para pemain. Sebagai pemain ke-12, kehadiran para suporter secara langsung tetap kami harapkan ke depannya saat bermain di kandang nantinya," tegasnya.