JAKARTA – I.League secara resmi meluncurkan program "Weekly Assistance Club Meeting" sebagai bagian dari persiapan menyambut Kompetisi Championship 2025/26. Program ini dirancang untuk memberikan pendampingan rutin kepada seluruh klub peserta guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan dan memastikan setiap aspek kompetisi berjalan sesuai standar PSSI, AFC, dan FIFA.
Program asistensi ini akan dilaksanakan dalam dua tahap utama. Tahap Pra-Kompetisi akan berlangsung secara intensif dari 21 Agustus hingga 6 September 2025, dengan pertemuan diadakan sekali seminggu untuk setiap klub. Selanjutnya, selama periode kompetisi berjalan, dari September 2025 hingga Mei 2026, sesi pendampingan akan diadakan sebulan sekali. Seluruh pertemuan akan digelar secara daring melalui platform Zoom.
Direktur Kompetisi I.League, Asep Saputra, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk membangun fondasi kompetisi yang lebih profesional dan terkelola dengan baik.
"Program Weekly Assistance Club Meeting adalah komitmen kami untuk memastikan setiap klub peserta Championship 2025/26 tidak hanya siap bertanding di lapangan, tetapi juga kukuh dari sisi manajerial dan operasional," ujar Asep Saputra. "Melalui pendampingan yang rutin dan terstruktur, kami ingin mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi kendala sejak dini. Ini adalah upaya kolaboratif untuk mengangkat standar tata kelola sepak bola Indonesia, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas kompetisi secara keseluruhan."
Ruang lingkup asistensi mencakup tiga area utama:
Program ini diikuti oleh 20 klub peserta Kompetisi Championship 2025/26. Sebagai bagian dari mekanisme program, setiap klub diwajibkan untuk memberikan laporan tindak lanjut melalui "Form Feedback Klub" selambat-lambatnya dua hari setelah pertemuan berlangsung.
Dengan adanya program ini, I.League berharap seluruh klub peserta dapat memenuhi persyaratan administratif, pertandingan dapat diselenggarakan dengan standar keamanan dan regulasi yang tinggi, serta terjalin koordinasi yang lebih solid antara klub, panitia pelaksana, dan I.League.