TERNATE - Imran Nahumarury mencatatkan namanya sebagai satu-satunya pelatih lokal yang masih bertahan di BRI Liga 1 2024/25 hingga memasuki pekan ke-24.
Di bawah kepemimpinannya, Malut United FC tim promosi dari Liga 2 musim lalu menunjukkan performa solid dengan bertengger di posisi ke-9 klasemen sementara dengan perolehan 33 poin.
Dia mengakui bahwa tidak pernah menyangka bisa mencapai level kepelatihan seperti sekarang. Namun, fokus dan kerja keras dalam setiap situasi menjadi kunci bertahannya di Malut United.
Sehingga performa tim semakin impresif dalam lima laga terakhir, dengan mencatat tiga kemenangan dan dua hasil imbang. Meski begitu, dia enggan berpuas diri dan tetap fokus menatap tantangan pada pekan selanjutnya.
Sebab dalam persaingan kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini didominasi pelatih asing, Imran tetap percaya diri. Mengemas delapan kemenangan, sembilan hasil imbang dan enam kekalahan.
"Saya tidak melihat lawan siapa ke depannya. Mau pelatih asing atau tidak, menurut saya sama saja," kata Imran Nahumarury.
"Situasi ini karena kerja keras saya dan juga teman-teman yang selalu mendukung serta membantu saya di dalam tim. Menurut saya, perjalanan masih panjang dan saya berharap tidak cepat puas serta bisa lebih baik dari sekarang," imbuhnya.
Selain konsistensi permainan, Imran menilai bahwa kekuatan utama timnya terletak pada rasa kekeluargaan yang tinggi di dalam skuat.
"Saya tidak melihat nama besar di dalam tim, tetapi bagaimana pemain tersebut bekerja keras untuk tim ini. Saya pikir juga bahwa bermain sebagai keluarga menjadi salah satu kunci selain intensitas dalam latihan yang sama dengan saat pertandingan," ujar mantan pelatih PSIS Semarang itu.
Menurutnya, Yance Sayuri dkk cepat memahami filosofi permainan yang diinginkannya. Hal itu menjadi salah satu faktor yang membuat Malut United mampu bersaing di BRI Liga 1 2024/25.
"Intinya, kekeluargaan dan kerja keras menjadi kunci hingga sekarang," pungkasnya.