SLEMAN - Jeda kompetisi yang terbilang panjang menjadi kesempatan bagi PSS Sleman melakukan pembenahan dari aspek teknis dan non teknis. Seperti diketahui, saat ini skuat Super Elang Jawa sedang berjuang untuk bisa lepas dari zona merah yang dihuninya.
PSS pada papan klasemen sementara saat ini masih berada di dasar klasemen alias peringkat ke-18 dengan 22 poin. Dengan hanya tersisa 7 laga saja musim ini di arena BRI Liga 1 2024/25, ini tentu menjadi sinyal bahaya bagi PSS.
Bagi pelatih kepala PSS, Pieter Huistra, jeda kompetisi yang cukup panjang saat ini dinilai justru membawa keuntungan bagi timnya. Dia melihat kesempatan besar untuk memperbaiki kelemahan serta meningkatkan kualitas permainan anak asuhnya.
“Kami harus bersyukur atas periode ini. Empat minggu, kami bisa membuat pra musim mini lagi. Pra musim mini untuk menghadapi tujuh pertandingan yang tersisa,” kata Pieter Huistra.
Pelatih asal Belanda ini menilai bahwa jeda panjang memberikan ruang bagi tim untuk memulihkan kebugaran pemain yang mengalami cedera serta memperkuat strategi yang telah diterapkan.
“Itulah sebabnya sekarang kami berlatih ekstra. Kami pergi ke pusat kebugaran, jadi para pemain punya sesi ekstra sekarang,” terangnya.
“Sesi dua kali sehari ini tentu memiliki tujuan yang sama. Yaitu untuk selalu bertujuan membuat seluruh penggawa bugar dan juga secara taktis siap untuk cara bermain yang diinginkan,” dia menambahkan.
Dengan pendekatan ini, Pieter Huistra optimistis timnya bisa tampil lebih solid dan kompetitif di sisa musim nanti. Dia berharap manfaat dari jeda panjang ini bisa terlihat dalam performa tim di pertandingan selanjutnya.
PSS akan menjalani laga berikutnya dengan dijamu PSBS Biak pada 10 April mendatang yang merupakan laga tandang.