LAMONGAN - Eropa Timur yang cuacanya kebanyakan dingin sangat tidak disukai Kim Doh-yun. Karena itu, sejak berkarir pada 2017 lalu, dia merasa tak nyaman selama di sana. Tidak pernah menikmati momen salju ataupun cuaca dingin.
Karena itu, ketika ditawari bergabung dengan Persela Lamongan, pemain asal Korea Selatan itu senang. Dia sudah membayangkan udara yang nyaman. Hangat. "Yang saya rindukan di Eropa adalah ketika bekerja dan berlibur di pinggir sungai bersama istri saya. Tidak dengan udara dinginnya," tegasnya lantas tertawa.
Tapi bayangan negara tropis yang hangat seketika sedikit mengecewakannya. Dia tidak menyangka, Lamongan cuacanya sangat panas. "Kadang ketika saya keluar pukul 12 siang, saya tidak kuat sangat panas," tuturnya.
Meski mengaku sudah beradaptasi, Kim menegaskan masih kerja keras untuk menyesuaikan diri dengan udara panas. Bahkan, dia baru saja sembuh dari sakit diare yang cukup parah. "Untungnya rekan setim, pelatih, ofisial, manajer, semua memberi semangat. Saya nyaman di sini," ungkapnya.
Satu hal yang dikatakannya sangat bersyukur punya pelatih seperti Djadjang Nurdjaman adalah soal penyesuaian waktu latihan. Djanur -sapaannya- mengerti jika pemain asingnya masih beradaptasi dengan cuaca panas di Lamongan. "Ya, untungnya waktu latihan sore hari ketika sudah tidak terlalu panas. Jadi saya bisa menikmatinya," bebernya.