JAKARTA - Persik Kediri harus menerima pil pahit pada laga perdana BRI Liga 1 2021/2022 saat menghadapi juara bertahan Liga 1 2019, Bali United.
Pelatih berusia 50 tahun itu sudah memberi catatan-catatan apa saja yang harus segera dievaluasi.
Sejatinya Persik mampu tampil agresif mengimbangi permainan lawan. Namun menurunnya kondisi fisik pemain dimenit-menit akhir pertandingan sebagai biang kekalahan tim.
“Kondisi fisik menjadi catatan kami. Saya tahu kendala-kendala teknis dan non teknis. Ini yang enggak bisa saya hindari tapi untuk menjadi catatan saya saja,” ujar Joko Susilo.
Dalam pertandingan tersebut, Persik memiliki kesempatan unggul terlebih dahulu melalui tendangan penalti usai pemain asing Bali United, Malvin Platje melakukan pelanggaran di kotak penalti timnya sendiri. Sayang eksekusi penalti Youssef Ezzejari masih bisa dihalau kiper Bali United, Wawan Hendrawan.
Menanggapi kegagalan pemain dalam mengeksekusi penalti, Joko Susilo memilih enggan menyalahkan pemain berpaspor Spanyol tersebut. Menurutnya hal yang lumrah dalam suatu pertandingan apabila ada pemain yang gagal melakukan eksekusi penalti.
“Kami tidak bisa menyalahkan, karena dia mungkin terlalu semangat sejak turun dari bus hingga latihan sangat bagus sekali. Maka kita pilih untuk yakin nendang penalti dan gagal, ya itulah sepak bola,” tuturnya.
Joko Susilo menegaskan bahwa kegagalan penalti bukan sebab dari kekalahan tim dari Bali United. Karena secara permainan, Persik cukup konsisten dalam pertandingan tersebut. Namun faktor teknis dan non teknis yakni penurunan kondisi fisik pemain yang menurut Joko Susilo menjadi penyebab kekalahan timnya.