BOGOR - Garudayaksa FC tampil perkasa dalam lanjutan kompetisi Pegadaian Championship 2025/26. Menjamu Persekat Tegal di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (20/9/2025), tim berjuluk Spirit Of Garuda menang telak dengan skor 4-0.
Melakoni laga kandang perdana musim ini, Garudayaksa FC tampil ngotot. Persekat Tegal pada awal babak pertama bermain lebih tenang dan menguasai jalannya pertandingan pada awal babak pertama. Sementara itu, Garudayaksa masih mencari celah untuk bisa membalikkan keadaan. Kedua tim masih sama kuat pada awal babak pertama hingga menit 10 pertandingan berjalan. Garudayaksa FC lebih dominan dalam hal menekan pertahanan dari Persekat.
Gol yang ditunggu publik tuan rumah akhirnya muncul dimenit ke 15. Gol pertama tercipta melalui sepakan dari Vincente Concha berkat umpan dari Andik Vermansah. Skor 1-0 untuk keunggulan Garudayaksa FC. Pada menit 30, Garudayaksa FC berhasil mencetak gol kedua untuk memperlebar jarak dari tim tamu.
Gol tersebut tercipta melalui sepakan Asep Berlian. Skor 2-0 untuk keunggulan Garudayaksa FC bertahan sampai turun minum. Babak kedua Usai turun minum, Garudayaksa FC tidak mengendurkan permainan.
Tim besutan Khamid Mulyono itu mengambil alih permainan. Sementara itu, Persekat Tegal berupaya untuk keluar dari tekanan.
Gol ketiga Garudayaksa FC akhirnya kembali tercipta dimenit ke 54. Everton Nascimento berhasil memanfaatkan peluang emas yang terjadi dibgawang Dimas Fani.
Tak puas dengan keunggulan yang ada, Garudayaksa FC kembali menambah gol dimenit ke-58 lewat kaki Vicente Antonio Concha. Kemenangan ini membuat Garudayaksa FC mengemas enam angka dan clean sheat. Di sisi lain, usai pertandingan pelatih Garudayaksa FC, Khamid merasa puas dengan permainan anak asuhnya.
“Alhamdulillah di home perdana ini pemain bisa menjaga tren positif. Apa yang kita siapkan pasca lawan Sriwijaya FC pemain bisa mengimplementasikan apa yang saya instruksikan,” ujarnya. Terkait tiga gol yang dihasilkan dari bola mati, Khamid mengaku bahwa itu merupakan hasil dari proses latihan yang dilakukan.
“Tiga gol dari set piece pemain tidak bisa lepas dari tekanan. Tapi set piece adalah bagian taktikal yang disiapkan. Ini dilakukan mengambil keuntungan kelebihan tinggi postur badan,” ungkapnya.