SOLO – Persis Solo tak mampu mengantongi poin penuh di laga pekan ke-5 BRI Liga 1 2023/24. Bermain di Stadion Sriwedari, Solo, Minggu (30/7), Laskar Sambernyawa ditahan imbang Arema FC dengan skor 1-1. 

Dua gol yang tercipta di laga ini, seluruhnya tercipta dari titik penalti. Tim tamu unggul lebih dulu lewat gol Gustavo Almeida menit ke-19. Sedangkan gol Persis Solo, dicetak oleh Alexis Messidoro menit ke-72.

Sebenarnya, sepanjang babak pertama, Persis lebih mendominasi jalannya laga. Namun, lini depan Persis Solo yang dikenal produktif justru mampu diredam lini pertahanan Singo Edan yang tercatat sebagai tim paling banyak kebobolan di Liga 1 saat ini.

Adalah sosok kiper Arema FC, Julian Schwarzer Garcia yang sangat layak tampil sebagai pemain terbaik pada pertandingan ini. Pemain debutan Arema FC itu mampu melakukan sejumlah penyelamatan gemilang sepanjang laga.

“Pertama saya ucapkan selamat untuk penjaga gawang Arema. Kenapa? Karena dia main bagus. Kedua, kita banyak melakukan serangan di kotak (penalti) lawan. Ada 12 kali. Cukup mendominasi, tapi kita harus kerja lebih keras lagi. Kita ingin tim ini jadi kuat, tapi hari ini tidak bisa melakukannya,” kata pelatih Persis, Leonardo Medina pada sesi jumpa pers usai laga. 

Mengenai baru dimasukkannya Irfan Jauhari di babak kedua, tepatnya di menit ke-66 menggantikan Moussa Sidibe, pelatih asal Meksiko ini memiliki pandangan sendiri. 

“Ini adalah keputusan terkait taktikal. Mereka (Moussa Sidibe dan Irfan Jauhari) adalah pemain yang bagus. Sekarang saya rasa mereka bisa dimainkan secara bergantian,” tambah Leonardo Medina. 

Pemain Persis, M Faqih Maulana juga mengakui timnya tidak bermain maksimal di laga ini. “Kurang memuaskan dan harus diperbaiki kedepannya,” kata Faqih singkat. 

Tambahan sebiji poin ini membuat Persis kini masih terperangkap di papan bawah. Tepatnya di peringkat ke-14 dengan 5 poin hasil dari sekali menang, dua kali imbang dan dua kali kalah.

Sedang bagi Arema FC, tambahan satu poin membuat mereka kini mengoleksi 2 poin dan masih di peringkat dua terbawah alias zona merah.