Masih Ada 6 Laga Tersisa, PSS Tak Mau Menyerah

Masih Ada 6 Laga Tersisa, PSS Tak Mau Menyerah

13 April 2025

BRI LIGA 1 2024-25 PSS SLEMAN

SLEMAN - Dalam suasana kompetisi BRI Liga 1 2024/25 yang makin sengit, pelatih kepala PSS Sleman, Pieter Huistra tak tinggal diam dalam menghadapi 6 pertandingan tersisa. 

Sedikit pertandingan itu jadi laga yang penting ke depan yang akan menjadi ujian bagi skuat Super Elja.

Salah satu laga krusial yang menjadi sorotan adalah menghadapi Dewa United FC. Sang calon lawan nanti adalah tim dengan lini serang cepat dan transisi menyerang yang tajam.

Sesuai jadwal, laga PSS lawan Dewa United akan digelar pada Kamis (17/4) mendatang. PSS akan bertindak sebagai tuan rumah yang bakal berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

“Karena saat ini kami hanya memiliki sedikit pemain, Kami harus seefektif mungkin dengan pemain yang kami miliki. 11 pemain bagus tidak selalu menjadi tim terbaik. Tentu saja akan lebih baik jika memiliki pemain bagus. Namun, ini tentang tim terbaik. Jadi, kami mencoba untuk membuat tim terbaik,” kata Pieter Huistra.

Dia menjelaskan, secara defensif, tim terbaik juga dapat mencetak gol. “Itulah tugas saya. Dan itulah yang akan saya coba lakukan sampai akhir nanti,” lanjut Pieter Huistra.

“Tim ini akan menjadi lebih baik karena kami bermain pertama kali musim ini di Stadion Maguwoharjo. Saya berharap banyak suporter yang datang. Mereka selalu memberi dukungan untuk Sleman. Jadi itu pasti akan sangat membantu,” ungkapnya.

PSS sendiri saat ini masih menjadi penghuni dasar klasemen alias peringkat terbawah dari 18 tim BRI Liga 1 2024/25. Dari 28 laga yang sudah dijalani, PSS baru mencatat 22 poin.

Mantan pelatih Borneo FC Samarinda ini juga berbagi cerita mengenai masalah yang dihadapi timnya selama ini ketika masih bertanding menggunakan tiga stadion berbeda. 

Hal tersebut menjadi masalah bagi timnya yang harus bermain menjadi tim musafir.

“Bayangkan sepanjang musim, setiap pertandingan yang kami mainkan seperti pertandingan tandang. Bahkan jika kami bermain di kandang, kami bermain tandang. Itu sangat membebani para pemain. Itu sangat membebani kami dalam mengatur semua perjalanan ini. Indonesia bukanlah negara yang mudah untuk dikunjungi. Jaraknya sangat jauh. Itu sangat merugikan. Dan tentu saja, poin yang kami dapatkan di awal musim juga tidak membantu,” ujarnya.

Yang pasti, situasi berat ini pun tidak membuat Pieter Huistra harus mengangkat bendera putih. Ia pun percaya bahwa perjuangan masih panjang dan ada harapan untuk bertahan di BRI Liga 1.

“Kami masih memiliki 6 pertandingan dan jarak poin antar tim masih berdekatan. Jadi saya tidak akan pernah menyerah. Kami akan terus berjuang sampai akhir. Itu hal yang baik, dan hal yang saya lihat ini di dalam tubuh tim PSS,” pungkasnya.