BALIKPAPAN – Hasil menyakitkan kembali didapat PSS Sleman. Bertandang ke Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu (2/2) melawan Borneo FC Samarinda pada laga pekan ke-21 BRI Liga 1 2024/25, skuat Super Elang Jawa menyerah dengan skor tipis 0-1.
Adalah gol Dwiky Hardiansyah di menit ke-8 yang menjadi satu-satunya gol yang tercipta yang membuat PSS harus kembali gigit jari.
PSS sebenarnya sempat unggul dalam jumlah pemain setelah di menit ke-70, pemain Borneo FC, Habibi Jusuf diganjar kartu merah oleh wasit. Namun nyatanya PSS tak mampu memaksimalkan keunggulan jumlah pemain untuk dapat mencetak gol.
Hasil ini memperpanjang tren negatif PSS yang belum mampu meraih kemenangan dari tiga pertandingan terakhir.
“Saya melihat pertandingan berjalan seimbang. Borneo FC memiliki dua hingga tiga kesempatan mencetak gol dari situ mereka bisa mencetak gol. Kami juga memiliki tiga kesempatan mencetak gol tapi tidak satupun menjadi gol. Itulah aturan sepak bola yang menjadi pemenang dialah yang bisa mencetak lebih banyak gol,” kata pelatih PSS, Mazola Junior.
Masalah penyelesaian akhir ini benar-benar menjadi sorotan pelatih asal Brasil ini.
"Kami banyak memilliki kesempatan yang jelas-jelas bisa menjadi gol. Tapi di sepak bola, keadilan itu bagi tim yang bisa cetak gol itulah pemenangnya. Hasil akhir sungguh berat untuk PSS Sleman,” dia menambahkan.
Kekalahan ini tentu saja juga membuat PSS masih tertahan di peringkat ke-14 klasemen dengan 19 poin dan hanya berjarak dua strip saja di atas zona merah degradasi.
PSS juga hanya berjarak dua poin saja dari Semen Padang FC yang ada di peringkat ke-16 alias batas akhir zona merah dengan 17 poin.
“Tiga pertandingan terakhir tanpa kemenangan. Kami tahu posisi tersebut juga tidak aman karena ada empat tim di bawah PSS yang memiliki kesempatan naik. Kami pastikan lebih bekerja keras di masa persiapan. Lawan Bali United, kami akan kerja keras dan mendapatkan hasil maksimal,” pungkasnya.