Mengenal Muhammad Ridwan, Senjata Rahasia Semen Padang Dari Bangku Cadangan

Mengenal Muhammad Ridwan, Senjata Rahasia Semen Padang Dari Bangku Cadangan

11 Mei 2025

BRI LIGA 1 2024-25 SEMEN PADANG FC

SURABAYA - Di tengah tekanan besar dan ancaman degradasi yang menghantui Semen Padang FC, satu nama muncul ke permukaan yang perlahan jadi penyelamat yakni Muhammad Ridwan. Penyerang berusia 24 tahun ini menjadi pahlawan tak terduga dalam tiga laga terakhir dari klub berjulukan Kabau Sirah itu.

Nama Muhammad Ridwan muncul setelah performa apiknya bersama Semen Padang belakangan ini. Bukan sebagai pemain inti, Ridwan justru tampil sebagai supersub yang jadi penentu kemenangan.

Ridwan sukses mencetak dua gol pada tiga laga terakhir yang selalu dimulainya dari bangku cadangan. Gol demi gol yang dicetak Ridwan menghidupkan asa Kabau Sirah bertahan di BRI Liga 1.

Tiga pertandingan, tiga kemenangan, dan Ridwan selalu hadir dalam momen-momen krusial. Ketajamannya seperti bangkit di saat paling dibutuhkan, membuat Ridwan kini menjadi simbol harapan dan semangat tim.

Muhammad Ridwan bukanlah nama baru di pentas sepak bola Indonesia. Sejak merampungkan pendidikan di SKO Ragunan pada 2017, Ridwan telah malang melintang di klub-klub elite Indonesia.

Ridwan sempat mencicipi persaingan Liga 1 bersama sejumlah klub semisal Sriwijaya FC, Persela Lamongan, Persik Kediri, dan Dewa United FC. Namun, sang pemain tak pernah benar-benar menjadi sorotan utama. 

Musim lalu, Ridwan bahkan membela klub Liga 2 yakni Gresik United FC. Meski hanya bermain 126 menit dari tujuh pertandingan, nyatanya itu jadi pintu gerbang menuju Semen Padang.

Sayangnya, situasi di Semen Padang juga tak berubah. Ridwan sampai saat ini lebih banyak duduk di bangku cadangan dan baru mengumpulkan 80 menit dari lima laga di BRI Liga 1 musim ini. Namun, tekanan yang saat ini menyelimuti Semen Padang justru menjadi panggung bagi Ridwan untuk tampil bersinar.

Alih-alih tenggelam dalam tekanan, Ridwan menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang oportunis. Ridwan tak hanya mencetak gol, tapi juga menghadirkan solusi dalam situasi genting dengan posisi, pergerakan, dan insting yang tajam di kotak penalti lawan.

Ridwan bukan tipe striker flamboyan yang banyak bicara. Alumni Timnas Indonesia U-23 itu bermain lugas, cepat, dan mematikan. Dalam tiga laga terakhir, semua golnya lahir dari proses yang efisien yakni penempatan posisi yang jitu dan penyelesaian akhir berupa sundulan yang mematikan.

Perjalanan belum selesai. Semen Padang masih harus menghadapi tiga tim kuat dari Jawa Timur dalam perjuangan terakhir yakni Persebaya Surabaya (11/5/2025), Persik Kediri (18/5/2025), dan Arema FC (25/5/2025). Satu hal pasti, kini mereka punya sosok yang bisa diandalkan di lini depan. 

“Kalau bicara motivasi, datang dari diri sendiri, dari seluruh pemain, dan juga pelatih. Kami tentu tak mau degradasi, ingin tetap ada di BRI Liga 1 musim depan," tegas pemain kelahiran Kendal itu.

Muhammad Ridwan telah membuktikan dalam sepak bola kadang pahlawan lahir bukan dari sorotan, melainkan dari kerja keras dan momen-momen kecil yang mengubah arah takdir. Menarik untuk menantikan kontribusinya pada tiga laga krusial Semen Padang di pengujung musim ini.