SLEMAN – PSS Sleman punya pekerjaan rumah tak mudah pada lini belakangnya yang terlihat sangat rapuh di tiga laga terakhir di arena BRI Liga 1 2022/2023. Dalam tiga laga terakhir, PSS harus kebobolan sebanyak 11 gol yang membuat tim asuhan Seto Nurdiyantoro masih harus berkutat di papan bawah klasemen sementara.

Tiga kekalahan beurntun dicatat PSS di tiga laga terakhirnya. Kalah 2-4 dari Persebaya, takluk 1-3 dari Dewa United FC serta digulung Persis Solo dengan skor mencolok 1-4. Akibatnya, PSS tak mampu menambah satu poin pun yang membuat posisi di klasemen saat ini masih di peringkat ke-14 alias lima terbawah dengan 28 poin.

Di laga lawan Persis, sebenarnya PSS sempat unggul lebih dulu di babak pertama lewat gol penalti Jonathan Cantillana sebelum akhirnya digelontor empat gol balasan oleh lawan. 

“Beberapa kejadian gol, ini menjadikan kelemahan dan evaluasi bahwa pertahanan kami sangat riskan,” kata pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro. Dan lini belakang tentu jadi yang banyak disorot dengan kebobolan yang begitu banyak. 

Dan saat dihubungkan dengan ketiadaannya bek asing yang menggantikan posisi Tallyson Duarte sebagai penyebab hal tersebut terjadi, Seto punya tak mengelaknya. 

“Mungkin ini salah satu faktor lini belakang tanpa kehadiran pemain asing, namun ini tidak bisa menjadi alasan. Bagaimanapun tanpa kehadiran pemain asing, kita pernah memenangkan tiga pertandingan berturut-turut. Kita akui ini kelengahan atau keteledoran kami di tiga pertandingan terakhir ini,” tambah Seto.

Dan hasil buruk yang kembali menerpa skuat Super Elang Jawa, Seto menyatakan bahwa hal tersebut harus menjadi pelecut semangat pemain dan staf pelatih untuk terus berupaya meraih hasil maksimal.

Di laga pekan ke-27, PSS akan diuji oleh Persikabo 1973 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Minggu (26/2) mendatang.