GIANYAR - Usaha Persib Bandung memburu gelar juara tertahan oleh Persebaya Surabaya pada pertandingan pekan ke-32 BRI Liga 1, Sabtu (19/3) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Persib sempat unggul lebih dulu lewat gol David da Silva. Namun bermain dengan 10 pemain, buat anak-anak Maung Bandung kewalahan, Persebaya menyamakan skor lewat Ricky Kambuaya.
Robert Aberts pelatih Persib menilai pertandingan berjalan imbang ketika timnya masih memimpin 1-0. Persebaya memainkan passing game yang baik dengan mengandalkan kecepatan. Persib harus melakukan banyak pelanggaran karena itu, tiga kartu kuning pada paruh pertama adalah peringatan keras untuk pemainnya berhati-hati.
“Ketika kami memimpin 1-0 saya rasa laga berjalan imbang. Pada jeda pertandingan kami sudah meminta pemain untuk berhati-hati kepada wasit karena tiga pemain sudah mendapatkan kartu kuning. Lalu kami punya satu kesempatan (lewat ancaman Bruno Cantanhede) sebelum mendapat kartu merah. Kami seharusnya bisa mengubah skor menjadi unggul dua gol sebelum itu,” papar Robert.
Apa yang tidak diinginkan Persib terjadi, wing back kiri Persib Ardi Idrus diganjar kartu merah setelah mendapat kartu kuning kedua. Persib bermain dengan 10 pemain sejak menit 70. Selama 20 menit tersisa jadi momen menyulitkan. Persib gagal mempertahankan keunggulan ketika solo run Ricky Kambuaya berhasil diakhiri dengan penyelesaian yang baik.
Sulit kata Robert mempertahankan keunggulan dengan 10 pemain dalam kondisi skuatnya yang kelelahan. Persib harus puas dengan hasil imbang dan semakin sulit mengejar ketertinggalan poin dari Bali United FC andai menang di laga melawan Madura United FC nanti.
“Tapi setelah kehilangan satu pemain dan bermain dengan sepuluh pemain, terlihat kaki mereka sudah lelah. David juga baru pulih. Jadi pemain seperti sudah berat mengangkat kaki mereka sehingga kami kebobolan menjadi 1-1,” bebernya.