SOLO – Kegagalan Persis Solo mendapatkan poin pada laga pekan ke-6 BRI Super League 2025/26 mendapatkan perhatian dari sang pelatih, Peter de Roo.
Pelatih asal Belanda itu menyayangkan Laskar Sambernyawa harus kembali dari Stadion Segiri, Samarinda dengan tangan hampa usai dikalahkan Borneo FC dengan skor tipis 0-1.
Persis akhirnya harus gigit jari setelah 90 menit laga tampil disiplin dan sukses menghalau gelombang serangan Pesut Etam di laga itu, akhirnya lahir gol untuk tuan rumah di masa injury time.
Sebagai catatan, apa yang tercipta di laga lawan Borneo FC bukan yang pertama kalinya.
Drama di penghujung laga juga dialami Persis Solo saat laga pekan ke-5 saat menjamu Persijap Jepara di Stadion Manahan, Solo pada 13 September 2025 lalu.
Saat laga terasa bakal berakhir imbang 1-1, nyatanya malapetaka didapat Persis saat wasit menunjuk titik penalti di menit 90+13.
Hadiah penalti diselesaikan dengan dingin oleh striker Persijap, Sudi Abdallah yang membuat skor akhir jadi 2-1 untuk kemenangan Laskar Kalinyamat.
“Sebetulnya pertandingan lawan Borneo FC, kita sudah tetap fokus hingga menit terakhir tapi itulah sepak bola, kadang situasi tidak bisa diprediksi. Semua gol last minute itu datang di fokus yang berkurang dan ini akan kita perbaiki,” kata Peter de Roo.
Pelatih asal Belanda itu juga menekankan betapa krusialnya menit-menit akhir dalam sebuah pertandingan.
“Dalam sepak bola, kita tidak boleh mengabaikan menit-menit akhir laga. Saya ingat Persib Bandung juga mencetak gol di saat pertandingan memasuki tambahan waktu bahkan dengan 10 pemain,” ucapnya menambahkan.
Persis Solo saat ini tengah dalam tekanan besar setelah mencatat tiga kekalahan beruntun.
Dampaknya, Persis kini ada di dasar klasemen sementara alias peringkat ke-18 dengan hanya mencatat empat poin hasil dari enam laga dengan sekali menang, sekali imbang dan empat kali kalah.