SEMARANG – Laga lawan Persik Kediri yang sudah semakin dekat membuat PSIS Semarang terus mempersiapkan diri. Skuat Mahesa Jenar akan menjamu Persik Kediri di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (11/4) mendatang.
Dan sejak jauh-jauh hari, pelatih PSIS, Gilbert Agius tak mau menyia-nyiakan waktunya. Pelatih asal Malta ini mengaku sudah mempelajari kekuatan terkini dari Persik.
PSIS saat ini memang masih dalam posisi yang terbilang kritis. Ini yang membuat Gilbert Agius meminta anak asuhnya berjuang lebih keras lagi untuk bisa keluar dan menjauh dari ancaman degradasi di akhir musim.
Hingga pekan ke-27 BRI Liga 1 2024/25, PSIS ada di zona merah dengan menempati posisi ke-16 dari 18 tim dan baru mengoleksi 24 poin. Kondisi ini tentunya tak boleh terus dibiarkan jika tak ingin terlempar ke kasta Liga 2 musim depan.
Dengan hanya menyisakan tujuh laga saja musim ini, PSIS harus bersaing dan saling sikut dengan tim-tim lain di papan bawah untuk bisa selamat.
Dan laga lawan Persik nanti dipastikan tidak mudah. Pasalnya secara peringkat, Macan Putih lebih baik ketimbang PSIS. Persik saat ini menghuni peringkat ke-12 dengan koleksi 35 poin.
Itu juga yang membuat PSIS mencanangkan hasil maksimal berupa kemenangan sebagai harga mati yang harus bisa digenggam di laga lawan Persik nanti.
“Pada momen jeda kompetisi lalu, saya menyempatkan pulang ke Malta untuk bertemu keluarga. Dan walaupun berlibur, saya juga sudah menganalisis kekuatan Persik,” kata Gilbert Agius.
Diakuinya, PSIS punya motivasi kuat untuk mencatat kemenangan di laga lawan Persik nanti. Ini tentu juga karena PSIS sudah berpuasa kemenangan di 7 laga terakhirnya.
Hasil 3 kali imbang dan 4 kali kalah tentu sangat menyakitkan. Pelatih berlisensi UEFA Pro itu mengingat momen kekalahan menyakitkan saat laga terakhir yakni saat menjamu Madura United FC.
“Laga terakhir itu sangat disayangkan kita kalah melawan Madura United, dimana mereka mendapat kartu merah. Sangat kecewa karena sebenarnya kami lebih mendominasi jalannya pertandingan,” pungkasnya.