BANGKALAN - Kekalahan Dewa United FC atas Madura United FC di pertandingan pekan ke 23 BRI Liga 1 2024/25 menjadi sebuah kejutan. Dewa United yang lima pertandingan terakhirnya meraih kemenangan dan sedang menduduki peringkat 2 klasemen sementara, gagal membawa pulang poin dari kandang Madura United. Mereka kalah 3-1 di Stadion Gelora Bangkalan Madura, Sabtu (15/2).
Pelatih Dewa United Jan Olde Riekerink dalam sesi jumpa pers usai laga mengaku jika timya bermain buruk di babak pertama yang dimanfaatkan lawan untuk mencetak dua gol.
"Kita main lawan tim yang bagus, lapangan yang bagus dan untuk pertama kali kami kesulitan buat ritme permainan. Kalau kita sebagai tim yang ingin berkompetisi sebagai juara, kita harus punya kualitas lain bisa menang pertandingan ini. Babak pertama kita tidak lulus ujian, terlalu gampang Lulinha masuk ke dalam kita tidak bisa ada solusi. Akhirnya kita yang punya masalah. Itu pertama kalinya, paling tidak tahun ini," katanya.
Untuk babak kedua tambah Riekerink, timnya bisa memecahkan kesulitan yang terjadi pada babak pertama namun hal tersebut belum bisa merubah hasil pertandingan. Apalagi Ricky Kambuaya harus diusir wasit karena menyikut Iran Junior yang berbuah direct red card sehingga Dewa United bermain dengan 10 pemain sejak menit ke 58.
"Babak kedua kami pecahkan. Kita kasih pujian kepada tim, di babak kedua coba untuk kembali ke permainan. Tapi kita kalahnya di babak pertama. Dia tahu pelajaran akan datang setelahnya. Kita bermain dengan tim mereka (Madura United), mereka harus bertarung buat poin untuk bertahan. Dan mereka bertahan lebih baik di babak pertama," terangnya.