SOLO – Persis Solo bertekad untuk dapat kembali ke jalur kemenangan di laga pekan ke-9 BRI Super League 2025/26.
Laskar Sambernyawa dipastikan bermain fight saat melawan Malut United FC di Stadion Manahan, Solo, Senin (20/10) kickoff 19.00 WIB. Jeda kompetisi selama sekitar tiga pekan sudah dimaksimalkan anak asuhan pelatih Peter de Roo untuk berbenah.
Persis memang tengah tertatih-tatih untuk dapat kembali merasakan nikmatnya kemenangan. Bagaimana tidak, usai mencatat kemenangan 2-1 di laga perdana lawan Madura United FC di kandang lawan, enam laga berikutnya Persis melempem.
Dua hasil imbang dan empat kali kalah menjadi capaian Persis di enam laga terakhirnya. Sebuah hasil yang memaksa Persis terpuruk di papan bawah klasemen sementara.
Menghadapi Malut United di kandang sendiri, kondisi para penggawa Laskar Sambernyawa prima dan sudah siap untuk bertanding.
Pelatih Persis, Peter de Roo mengatakan, jeda panjang membuat persiapan melanjutkan kompetisi makin matang.
Para pemain selama jeda pertandingan sudah diberikan program latihan kebugaran. Selain itu, dirinya juga memberikan penguatan taktik selama satu pekan jelang laga termasuk menganalisa permainan Laskar Kie Raha.
“Saya rasa para pemain saat ini secara mental sudah lebih segar dan kembali dalam kondisi jauh baik setelah mendapatkan break kemarin. Dan sekarang ada sesuatu yang lebih segar dan ada beberapa momen pemain menjadi lebih bersemangat,” kata Peter de Roo.
Pelatih asal Belanda itu menjelaskan, ada beberapa pemain yang sudah kembali membela tim untuk menghadapi Malut United. Hanya saja, Persis masih harus kehilangan dua pemain asing karena pemulihan cedera dan sanksi.
“Fuad Sule belum bisa tampil dan Adriano juga belum bisa tampil. Tapi beberapa pemain sudah lebih baik lagi seperti Sidik Saimima dan Zulfahmi,” ucap Peter de Roo.
Lebih lanjut, Peter meminta para pemainnya untuk lebih fokus menatap pertandingan nanti. Dia juga berharap persiapan yang sudah dilakukan bisa dioptimalkan.
“Terpenting Persis harus fokus dan kami harus bisa mengatasi serangan balik mereka. Karena ketika kehilangan bola mereka langsung bisa menguasai. Kami tim yang suka mengontrol penguasaan bola di separuh lapangan dan kami merasa mereka akan memanfaatkan kondisi ini tapi kami akan mencegah mereka melakukan serangan balik,” dia menegaskan.