GRESIK - Banyak pelajaran yang diambil Gresik United FC atas beragam sanksi dan denda di BRI Liga 1. Salah satunya adalah soal pelanggaran untuk regulasi larangan suporter untuk away. Manajemen Gresik United tidak mau sanksi dan denda itu didapat di Liga 2.
Karena itu, antisipasi langsung dilakukan. Rabu (20/9) lalu bertempat di Kantor Gresik United, manajemen mengumpulkan perwakilan suporternya. Mencoba menjelaskan soal adanya regulasi larangan suporter untuk away di Liga 2 musim ini.
Direktur Operasional Gresik United Toriqi Fajerin menuturkan melakukan sosialisasi sebagai bentuk tanggung jawab. Tanggung jawab tim kepada suporternya. Apalagi, pada Minggu (24/9) besok, Laskar Joko Samudro akan melakoni laga away perdananya di Liga 2. "Ini merupakan antisipasi. Dan pengingat bahwa tim akan dirugikan jika ada suporter yang nekat away," tuturnya.
Sosialisasi itu diharap bisa dimengerti oleh Ultras Gresik, suporter Gresik United. Pria yang akrab disapa Ricky itu berharap pertandingan melawan Deltras FC yang penuh tensi tinggi karena bertajuk derbi Jawa Timur bisa jadi contoh untuk tidak away. "Saya berharap tahan dulu jangan away. Kerugian akan kami terima nanti," terangnya.
Selain itu, dia mengingatkan soal Tragedi Kanjuruhan. Ricky tidak ingin tragedi seperti itu terulang lagi di sepak bola. "Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi jika memaksakan untuk datang ke stadion lawan. Jadi tolong, sabar jangan away," jelasnya.
Nah, sebagai antisipasi, manajemen juga berencana menggelar nonton bersama pertandingan melawan Deltras FC. Dia berharap Ultras Gresik bisa datang ke event tersebut. "Didoakan bersama-sama. Semoga bisa meraih kemenangan di seluruh laga away Liga 2 musim ini," harapnya.