JAKARTA - Pemain muda Bali United FC di BRI Super League 2025/26 Kadek Arel Prayitna bersama dua pemain lain Rahmat Arjuna dan Jens Raven dipanggil untuk memperkuat Timnas U22 Indonesia untuk SEA Games 2025 di Thailand, Desember mendatang.
Tim sudah menjalani latihan yang berlangsung di Stadion Madya Senayan, Jakarta hingga 14 Oktober dan akan menjalani dua laga uji coba melawan India.
Sejak pemusatan latihan dia menegaskan bahwa seluruh pemain langsung fokus pada adaptasi serta pemantapan teknik dan taktik.
“Menu latihan adalah adaptasi training di mana kita menyesuaikan kondisi untuk melakukan TC di persiapan SEA Games Desember mendatang,” kata pemain asli Bali itu.
Menurutnya kondisi fisik para pemain sudah baik karena rata-rata merupakan pemain inti di klub masing-masing.
“Tidak perlu menyesuaikan kondisi terlalu banyak. Kita pasti akan fokus ke teknik dan taktik di mana kita terus memantapkan passing kita dan taktik sesama pemain karena kita juga berbeda klub di liga,” imbuhnya.
Apalagi beban mempertahankan gelar juara SEA Games 2023 juga tidak membuatnya gentar dan menjadi motivasi tambahan.
“Kalau 2023 kita jadi juara dan sekarang misi kita mempertahankan. Tak jadi beban, tapi kita harus berusaha dan bekerja keras bersama-sama untuk meraih emas lagi,” tegas Kadek Arel.
Selain itu dia juga menilai persaingan di kawasan Asia Tenggara semakin ketat. Menurutnya, Thailand dan Vietnam adalah dua tim yang paling berbahaya.
“Kita tahu di Piala AFF kemarin kita gagal menang lawan Vietnam dan kita menang lawan Thailand lewat adu penalti. Itu jadi persoalan bagi kita untuk fokus menghadapi mereka,” sambungnya.
Bagi pemain berusia 20 tahun itu, pengalaman berhadapan dengan striker asing di BRI Super League menjadi bekal berharga untuk bermain di level internasional.
Meskipun di Bali United, dia kerap hanya ditempatkan sebagai pemain cadangan oleh pelatih Johnny Jansen, berbeda saat masih ditangani Stefano Cugurra yang selalu menjadi pilihan utama di lini belakang.
“Sangat menguntungkan bagi saya dimana saya sebagai pemain muda dan lokal untuk menghadapi striker asing karena mereka lebih kuat dan lebih cepat," kata Kadek Arel.
"Itu jadi keuntungan bagi saya bisa berlatih, bisa mengambil ilmu di sana, dan tentu jadi tantangan juga karena harus fokus terus saat menjaga pemain asing. Itu jadi modal saya ke depannya untuk melawan tim di ASEAN,” pungkasnya.