SURABAYA - Persebaya Surabaya selalu punya tempat istimewa dalam sejarah sepak bola Indonesia sebagai kawah candradimuka para talenta muda. Setelah nama Marselino Ferdinan bersinar terang, kini dua nama baru mulai mencuri perhatian yakni Toni Firmansyah dan Mikael Alfredo Tata.
Keduanya tak hanya hadir sebagai pengganti, akan tetapi sebagai simbol masa depan Bajul Ijo yang semakin menjanjikan. Musim 2024/25 menjadi ajang pembuktian bagi dua pemain muda ini.
Di bawah arahan pelatih Paul Munster, Toni dan Mikael diberi kepercayaan untuk tampil reguler di ajang BRI Liga 1. Mereka membayar lunas kepercayaan itu dengan penampilan cemerlang di atas lapangan.
Toni Firmansyah menjadi sorotan berkat performanya yang matang di usia yang masih sangat muda. Gelandang serang berusia 20 tahun ini sudah mencatatkan 707 menit bermain dalam 12 penampilan, lengkap dengan dua assist penting untuk Persebaya. Dengan visi permainan yang tajam dan gaya bermain agresif, Toni digadang-gadang sebagai penerus Marselino di lini tengah Persebaya.
Perjalanan Toni dimulai dari SSB Putra Mas Surabaya pada tahun 2018. Bakatnya yang menonjol membuat Persebaya merekrutnya untuk memperkuat tim U-13 di tahun yang sama. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, termasuk dua kali trial, Toni akhirnya berhasil menembus tim utama dan mencatat debutnya pada 1 Juli 2023 melawan Persis Solo.
“Dia pemain yang bagus, saya sangat menyukainya. Dia telah berkembang sejak musim lalu ketika saya melihatnya. Kami memang harus memainkan pemain U-22, dan ini momen dia,” kata pelatih Persebaya, Paul Munster.
Kemampuan Toni juga tak luput dari perhatian pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri. Ia pun dipanggil untuk memperkuat skuat Garuda Muda dan langsung memberi dampak.
Toni mencetak gol perdananya saat menghadapi Thailand dalam laga uji coba pada 26 Januari 2024. Sejak itu, ia telah mencetak empat gol dari 25 penampilan bersama Timnas U-20.
Jika Toni adalah motor lini tengah, maka Mikael Alfredo Tata adalah tembok kukuh di lini pertahanan. Pemuda asal Papua ini tampil memukau sebagai bek kanan, mengandalkan kecepatan, ketangguhan, serta fleksibilitasnya dalam menjaga pertahanan.
Sejauh musim ini, Mikael sudah tampil dalam 16 pertandingan dan mengoleksi 962 menit bermain bersama Persebaya. Statistik itu menjadi bukti kepercayaan yang diberikan tim pelatih kepadanya, serta konsistensi penampilannya di usia muda.
"Mikael adalah pemain muda dengan potensi besar. Dia cepat, disiplin, dan punya semangat luar biasa di setiap laga. Kami melihatnya sebagai aset penting jangka panjang," ujar Paul Munster.
Karier sepak bola Mikael bermula dari akademi Persipura Jayapura pada periode 2019 hingga 2021. Ia lalu sempat memperkuat klub Liga 3, Waanal Brothers, sebelum bakatnya tercium oleh Arema FC yang memboyongnya pada 2023. Bersama Singo Edan, Mikael mencatatkan 12 penampilan di Liga 1 dan akhirnya hijrah ke Persebaya pada November 2023.
Kiprahnya di level internasional pun patut diacungi jempol. Mikael telah memperkuat Timnas di berbagai kelompok umur, mulai dari U-16, U-19, hingga senior. Debutnya bersama skuat Garuda senior terjadi pada 15 Desember 2024 di bawah komando pelatih Shin Tae-yong.
Dengan bekal pengalaman dan mental bertanding yang terus diasah, Mikael berpotensi menjadi palang pintu andalan Timnas Indonesia dan Persebaya untuk waktu yang lama.
Toni Firmansyah dan Mikael Tata adalah representasi dari filosofi Persebaya dengan membangun dari akar, memberi ruang bagi darah muda, dan mencetak bintang masa depan. Jika perkembangan keduanya terus positif, bukan tidak mungkin Toni dan Mikael akan menjadi sosok sentral dalam perjalanan panjang Persebaya dan sepak bola Indonesia ke depan.