Keberadaan Stadion Di Makassar Jadi Keharusan

Keberadaan Stadion Di Makassar Jadi Keharusan

26 Agustus 2025

BRI SUPER LEAGUE 2025-26

Kota Makassar dipilih menjadi tempat ke-empat kegiatan informasi dan edukasi suporter yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga.

Sebelumnya kegiatan juga sudah  dilakukan di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Di tiga tempat itu, elemen suporter juga ikut berdiskusi intens, khususnya membicarakan kiprah mereka termasuk solusi suporter away yang hingga kini belum diperbolehkan.

Hadir dalam kegiatan ini adalah Deputi Bidang Pengembangan Olahraga Raden Isnanta, Asisten Deputi Olahraga Profesional Yusuf Suparman, pengamat sepakbola Kusnaeni, Head Safety dan Security PSSI Adi Nugroho, perwakilan I.League, Karo Ops Polda Sulawesi Kombes Bambang Widjanarko, dan beberapa elemen suporter di Sulawesi Selatan.

Ada dua hal yang menjadi pembicaraan kali ini, yakni stadion dan larangan suporter away. Khusus untuk stadion, saat ini PSM Makassar harus memakai Stadion BJ Habibie Pare-Pare yang jaraknya kurang lebih 150 km dari Makassar.

Komunitas suporter yang hadir menginginkan pemerintah daerah untuk membangun stadion baru yang berlokasi di Makassar. Rencana ini pun menjadi pemikiran pemerintah daerah dan pusat. Rencananya, bulan depan akan mulai proses lelang dan stadion baru tersebut akan selesai dalam jangka waktu 18 bulan.

‘’Harus ada kolaborasi yang kuat. Industrinya jadi kuat. Peran suporter untuk menunjang ekonomi daerah. Jadi peran suporter ini sangat sentral sekali. Apalagi kalau mereka memiliki stadion sendiri yang tidak jauh dari Makassar,’’ ujar Isnanta.

Bung Kus—panggilan akrab Kusnaeni menambahkan selama ini tidak ada problem terkait suporter di Makassar. Kusnaeni bahkan menyebut suporter PSM adalah salah satu yang terbaik di Indonesia. ‘’Jadi kalau ditanya apakah ada problem di sini (Makassar)? Ya tidak ada. Problem mereka hanya soal stadion. Karena kita tahu mereka harus menempuh perjalanan 3-4 jam ke Pare-Pare jika ingin melihat PSM bertanding.’’

Sedangkan Adi Nugroho juga menyebut stadion menjadi hal krusial bagi PSM. Tapi, dia senang jika keinginan suporter untuk melihat tim kesayangan bisa bermain di Makassar akan segera terwujud.

Kombes Bambang Widjanarko yang kenyang menghadapi suporter juga memberikan pujian kepada suporter PSM. Sepanjang kariernya sebagai polisi, Kombes Bambang pernah bertugas di Jakarta dan beberapa daerah lainnya juga kerap menangani suporter.

‘’Bahkan saya pernah dijahit di daerah kepala saya, ya karena urusan sepak bola. Tetapi, selama saya bertugas di Makassar, suporter di sini memang bagus. Tidak bermasalah. Saya harus apresiasi itu,’’ jelas Kombes Bambang.