Ekspansi Ala Filipina

Ekspansi Ala Filipina

27 Juli 2023

BRI LIGA 1 2023-2024

Oleh: Hanif Marjuni
(Manajer Media dan Komunikasi LIB)


PENDAFTARAN pemain untuk putaran pertama BRI Liga 1 2023/24 sudah ditutup. Semua kontestan pun sudah mendapatkan nama-nama pemain mereka yang sudah disahkan dan bisa diturunkan. Termasuk pengesahan untuk kategori pemain asing.

Soal pemain asing yang merumput di BRI Liga 1 2023/24, rupanya cukup banyak. Hingga penutupan pendaftaran periode pertama musim ini, total ada 107 pemain asing yang merumput di 18 klub BRI Liga 1 2023/24.  

Dari 107 pemain asing yang merumput di BRI Liga 1 2023/24, asal muasal negaranya terbilang beragam. Pemain asal negara-negara Eropa, Afrika, Amerika Latin hingga Asia, semua ada.

Agak berbeda dengan musim-musim sebelumnya. Kali ini, jumlah pemain asing yang berasal dari negara-negara ASEAN, jumlahnya cukup banyak. Naik drastis.

Fakta ini diyakini karena adanya regulasi pemain asing dengan ketentuan 5+1. Regulasi itu mensyaratkan 1 pemain asing tambahan harus berasal dari negara-negara ASEAN.

Menariknya, dari sekian pemain ASEAN yang beredar di BRI Liga 1 2023/24, pemain asing berpaspor Filipina jumlahnya melonjak. Sampai saat ini, ada 14 pemain asal Filipina yang merumput di BRI Liga 1 2023/24. 

Mereka adalah Dylan Alain De Bruycker (Bhayangkara FC), Daisuke Sato (Persib Bandung), Simen Lyngbo (Persik Kediri), Kainoa Bailey (Persikabo 1973), Diego Bardanca (Persis Solo), Christian Rontini (Persita Tangerang), Carlos de Murga (PS Barito Putera), Mike Ott (PS Barito Puetra), Enrique Fernandes (PSM Makassar), Anthony Pinthus (PSS Sleman), Kenshiro Daniels (Rans Nusantara), Oliver Bias (Persija Jakarta), Juan Schwarzer (Arema FC), dan Charles Ngo (Arema FC).

Jumlah pemain asal Filipina, jauh di atas pemain asal negara-negara ASEAN lainnya. Sebut saja Singapura yang menyetorkan dua pemainnya: Jacob Mahler (Madura United FC) dan Song Ui-young (Persebaya Surabaya). 

Thailand yang hanya menyertakan satu pemain yakni Elias Dolah (Bali United FC). Myanmar menyertakan satu pemain, yaitu Win Naing Tun (Borneo FC Samarinda). Timor Leste yang memunculkan Paulo Costa Freitas (PSIS Semarang), serta Malaysia yang menyetorkan Putera Maderner (Dewa United FC).

Pertanyaan logis pun muncul. Apa alasan klub-klub BRI Liga 1 2023/24 belakangan banyak yang tertarik dengan deretan pemain berpaspor Filipina, padahal sepak bola bukan olahraga yang paling digemari di negara yang berpenduduk sekitar 109 juta jiwa tersebut?

Untuk saat ini, kira-kira alasan logisnya seperti ini. 

Ada yang bilang harga pemain-pemain asal Filipina itu cukup terjangkau. Mereka harganya lebih murah dibandingkan pemain berkualitas dari Korea Selatan, Jepang atau pemain asal ASEAN, misalnya asal Thailand, Vietnam dan Malaysia.

Ada yang bilang juga bahwa pemain-pemain asal Filipina itu nilai kontraknya juga lebih murah dibandingkan kontrak pemain-pemain lokal papan atas atau yang sudah berlabel timnas.

Entah informasi itu bisa valid atau masih dibutuhkan pembuktian. Namun, jika merunut pada value pemain berdasarkan angka yang tertera di transfermarkt, asumsi itu ada benarnya. 

Sebagai perbandingan, pemain sekelas Daisuke Sato di transfermarkt value-nya 200 ribu Euro atau sekitar Rp 3,3 miliar. Sisanya seperti De Murga dengan value 100 ribu Euro, Mike Ott harganya 250 ribu Euro, Kenshiro Daniels yang dibanderol 200 ribu Euro, Julian Schwarzer yang value-nya 100 ribu Euro.

Bandingkan dengan pemain-pemain timnas Indonesia. Pada transfermarkt, pemain timnas Indonesia sekelas Marc Klok valuenya mencapai 475 ribu Euro atau setara dengan Rp 7,9 miliar. Marselino Ferdinan dihargai 300 ribu Euro, Ricky Kambuaya yang dibanderol 275 Euro, Saddil Ramdani seharga 300 ribu Euro, Stefano Lilipaly yang value-nya mencapai 325 ribu Euro, dan Yakob Sayuri di kisaran 225 ribu Euro.

Berikutnya, dengan harga yang terjangkau itu, pemain-pemain asal Filipina itu juga sudah berlabelkan timnas. Malah, beberapa di antaranya masuk dalam kategori langganan Azkals, julukan timnas Filipina. 

Sebut saja Sato yang sudah 56 kali tampil bersama timnas, lalu Carli de Murga (55 caps), Mike Ott (34 caps) dan Kenshiro Daniels (35 caps). Sisanya nama-nama yang pernah dipanggil timnas Filipina namun jumlah pertandingannya belum banyak. Seperti Anthony Pinthus (3 caps), Simen Lyngbo (4 caps), Rontini (6 caps), Bardanca (3 caps), dan Oliver Bias (10 caps). 

Menilik sampai pekan ke-4 BRI Liga 1 2023/24, ternyata beberapa pemain asal Filipina tersebut juga banyak yang mendapatkan tempat. Dengan kata lain, menjadi starter alias selalu diturunkan sebagai pemain inti. Seperti De Murga dan Mike Ott yang selalu menjadi pilihan utama di Barito Putera, Rontini di Persita atau Anthony Pinthus di PSS Sleman.

Pertanyaan berikutnya, apakah pemain-pemain asal Filipina ini akan konsisten dan bisa bersaing dengan pemain asing lainnya?

Semua pertanyaan di atas akan terjawab seiring dengan bergulirnya BRI Liga 1 2023/24. Itu artinya, semua harus menunggu terlebih dulu untuk melakukan analisa yang komprehensif.

Nah, apa pun hasil analisanya nanti, harus diakui sepak bola Filipina telah memulai ‘ekspansi.’ Bisa jadi, ekspansi itu bermula dari Indonesia dulu, baru melebar ke negara-negara Asia lainnya atau Eropa.

Tabik.