Oleh: Hanif Marjuni
Manajer Media dan Komunikasi LIB
Goes to campus.
Terdengar biasa.
Banyak perusahan dari bermacam lini usaha melakukan kegiatan goes to campus. Aktivitas kegiatan ini, biasanya, menjumpai mahasiswa dan lingkungannya. Dari berbagai angkatan, bermacam fakultas dan jurusan.
Tujuan berbagai perusahaan mengadakan goes to campus juga beragam. Bisa saja semata-mata untuk urusan brand awareness, menguatkan entitas bisnis atau menjalin relasi dalam skala yang lebih luas.
Soal goes to campus ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) tak ketinggalan. Pekan lalu, LIB tengah menggelar kegiatan goes to campus. Untuk pertama, dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret, Solo.
Apa tujuan LIB menggelar goes to campus? Apa bedanya dengan agenda serupa yang biasa dihelat perusahaan-perusahaan kelas wahid?
Tunggu dulu, bro.
LIB memang tidak punya produk yang langsung bersentuhan dengan para mahasiswa dan lingkungannya. Maksudnya, semacam consumer goods atau barang konsumsi yang langsung berhubungan dengan ceruk pasar. Sebut saja barang rumah tangga, perhiasan, elektronik, sabun, pasta gigi atau apa pun itu.
Goes to campus ala LIB lebih mengarah pada informasi soal industri sepak bola. Patut dicatat, LIB punya ‘produk’ berupa kompetisi. Tahun ini ada BRI Liga 1 2024/25, Pegadaian Liga 2 2024/25, sampai dengan Elite Academy (EPA) Liga 1 2024/25.
Nah, beragam kompetisi dengan segala dinamikanya inilah yang mencoba disampaikan di kampus, terutama kalangan mahasiswa.
Bagaimana pun, lingkungan kampus harus memahami bahwa sepak bola bukan melulu soal olahraga, pertandingan, serta menang atau kalah. Tapi sepak bola di negeri ini, sudah menjadi indrustri yang terbukti melibatkan banyak pelaku. Banyak aspek, beragam peluang.
Tengok data yang berikut ini. Dari survei LPEM Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2020, perputaran ekonomi dari kompetisi Liga 1 mencapai Rp 2,7 hingga Rp 3 triliun dalam satu tahun. Bayangkan, itu data tiga atau empat tahun yang lalu.
Dari data di atas, BRI tak mau kalah. Mereka juga melakukan penelitian sendiri. Dari BRI Research Institute yang dirilis pada Juli 2024, perputaran uang pada BRI Liga 1 sekitar Rp 10,42 triliun! Luar biasa! Itu belum termasuk perputaran uang di Liga 2.
Logika sederhananya, dengan perputaran uang sebesar itu, ada banyak lapangan kerja, komunitas, dan peluang bisnis.
Ini informasi berharga yang rasanya dibutuhkan kampus dan lingkungannya.
Beragam peluang
Informasi yang disampaikan dalam goes to campus bukan hanya fakta-fakta yang sudah terukur, atau yang global. Ada beberapa informasi yang sejatinya bisa memunculkan beragam peluang. Termasuk peluang untuk menggeluti karier di industri sepak bola.
Kepada mahasiswa dan mahasiswi yang hadir, LIB menjelaskan banyak hal tentang kompetisi secara umum. Dari kompetisi secara umum tersebut, ada banyak peluang karier yang bisa digeluti. Contoh di level klub, ada medical officer, media officer, ketua Local Organizing Committee (LOC) sampai dengan security officer. Belum lagi, ada marketing officer. Ada diskusi dan coaching clinic pada semua profesi tersebut.
Tak heran jika merujuk pada goes to campus di UNS, animo cukup bagus. Pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan cukup kritis dan detail.
Sebagai informasi, di UNS lalu, ada sekitar 891 mahasiswa dan mahasiswi yang hadir. Mereka dari berbagai macam fakultas dan jurusan.
Dari fakta ini, rasanya goes to campus berikutnya akan tetap diminati lingkungan kampus.
Tunggulah kami, warga kampus di Surabaya, Jakarta, Makassar dan Bandung!