Kim Jeffrey Akrab Dengan Cacian Dan Pujian

Kim Jeffrey Akrab Dengan Cacian Dan Pujian

13 Maret 2020

SHOPEE LIGA 1 2020 PERSIB BANDUNG

BANDUNG - Para pandit memprediksi jika starting eleven laga pembuka Persib Bandung di posisi gelandang akan diisi Dedi Kusnandar atau Abdul Aziz mendampingi Omid Nazari. Namun itu salah, karena Kim Jeffrey Kurniawan muncul dipercaya Robert Alberts menjalankan strateginya.

Hasil positif pun didapat Maung Bandung dalam dua pekan berlangsungnya Shopee Liga 1 2020. Penampilan Kim menuai pujian Bobotoh dibalik masa lalunya bersama Persib yang juga pernah mendapat cacian.

"Ya tentunya senang dan selalu yang saya katakan individual tidak penting, tim meraih dua hasil positif di dua awal jadi modal yang bagus buat skuad Persib," ungkap Kim.

Kim datang ke Persib tahun 2016, tak mulus baginya pertama kali berkostum Maung Bandung, banyak Bobotoh yang meragukan dirinya. Penampilan di atas lapangan kala itu dianggap kurang berkontribusi, perannya juga dipertanyakan dalam strategi pelatihnya saat itu Dejan Antonic.

Cacian dan hujatan harus diterima Kim. Namun bukan Kim Jeffrey Kurniawan namanya jika ia menyerah terhadap situasi ia bertahan hingga 2020 kini. Perlahan tapi pasti, dari musim ke musim Kim mulai mendapat kepercayaan di mata Bobotoh juga pelatih. Cacian itu berubah menjadi pujian.

Ia mendapat peak performa terbaiknya pada tahun 2017. Sayang cedera patah tulang fibula menyendat pemain blasteran Indo-Jerman ini lebih jauh berkembang. Pasca cedera ia kembali kedalam tim merintis kepercayaan pelatih Mario Gomez di tahun 2018.

Musim lalu (2019) Kim Jeffrey menambah menit bermain dari pada tahun comeback sebelumnya. Hingga musim 2020 ini ia mulai kembali dapat kepercayaan starting dalam rencana Robert Alberts.

Berkat Bobotoh Kim belajar menjadi pemain yang bermental kuat di dalam dan luar lapangan. Baginya kini cacian dan pujian menjadi hal biasa dan mengakrabi karirnya.

"Sepak bola itu hidup kita, pujian dan hinaan ya hal yang biasa. Bagi saya sebenarnya yang penting apa yang saya pikirkan apakah saya puas dengan penampilan dan sesuai dengan yang pelatih pikirkan," tuturnya.

Performa seorang pemain tak selalu berada di atas, profesional dan sepenuh hati berjuang adalah kuncinya mengubah cacian tersebut menjadi pujian. Ia juga harus siap kembali dicaci ketika bermain buruk, namun bangkit adalah satu-satunya cara melanjutkan perjuangan.

"Diluar itu ya orang punya pendapat positif dan negatif, itu hal normal. Kita sebagai pemain akan merasa lebih baik kalau mendapat pujian atau hinaan itu," imbunya.


KIM KURNIAWAN