Bahkan pada pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Surajaya, Lamongan, Sabtu (7/3), Laskar Mahesa Jenar -julukan PSIS Semarang mampu unggul cepat saat laga baru berjalan 3 menit melalui Wallace Costa Alves, disusul kemudian gol Fredyan Wahyu Sugiyantoro di menit ke 16 dan Bruno Silva pada menit 45. 

Pelatih Persela Nil Maizar pun menyesalkan, Laskar Joko Tingkir diberondong tiga gol di babak pertama. Ia pun menyebut, koordinasi di lini belakang kurang bagus.

"Start yang tidak bagus, tiga gol di babak pertama membuat kita susah untuk mencari kemenangan," ujarnya dalam sesi jumpa pers. 

Baru, di babak kedua, Persela bisa bangkit dan memperkecil kedudukan melalui Rafael Gomes De Oliveira (Rafinha) di menit ke 60 (p) dan 69, skor 2-3 inipun bertahan hingga pertandingan rampung.

"Satu pesan yang saya sampaikan tadi ke pemain bahwa Anda harus bermain seperti yang Anda punya dan mencari 1 gol dulu dan tadi mendekati hasil," katanya. 

Atas motivasinya tersebut, pada babak kedua mental pemain mulai bangkit. Para penggawa Laskar Joko Tingkir menunjukkan spiritnya untuk mencoba mengejar ketertinggalan. 

"Mental pemain jangan down, kalau kita menyerah, maka saat itulah Persela Lamongan habis. Tapi mereka tidak menyerah, memang hasilnya tidak bagus buat kita," tuturnya.

Ironisnya, laga ini memperpanjang catatan Persela tak pernah menang saat berhadapan dengan PSIS sejak 2018. Dari total 6 pertemuan kedua tim di semua ajang, PSIS sangat dominan dengan meraih 5 kali kemenangan dan Persela hanya sekali imbang. 

"Semua sedih, kecewa. Kita tak habis pikir, nanti kita lihat seperti apa proses gol yang terjadi," ucap Nil.