DENPASAR - Persik Kediri hanya selangkah lagi untuk kembali ke Liga 1, atau kompetisi kasta tertinggi. Menariknya, dua tahun lalu, Persik sempat jatuh pada titik terendah yakni degradasi ke Liga 3.
Kompetisi musim 2017 menjadi momen buruk bagi Persik. Klub yang pernah dua kali juara liga tersebut berada di titik nadir. Persik terdegradasi ke Liga 3, kompetisi kasta paling rendah.
"Sejak kita restart di tahun 2017, Persik mengalami banyak perubahan yang signifikan," ucap manajer Persik, Beny Kurniawan.
Persik tidak mau berlama-lama di Liga 3. Pada musim 2018, Persik menjuarai Liga 3 sekaligus promosi ke Liga 2. Lalu, klub berjuluk Macan Putih itu kini berada di semifinal Liga 2 2019. Persik berjarak satu kemenangan untuk promosi ke Liga 1.
Beny Kurniawan mengatakan, sukses yang kini ditapaki Persik tidak datang begitu saja. Manajemen bekerja keras untuk berbenah. Bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari manajemen.
"Manajemen yang diisi orang-orang muda serta pemilihan pemain yang kebanyakan anak-anak muda berkualitas serta sebagian besar pemain asli Kediri," ucap Beny Kurniawan.
Namun, Beny Kurniawan meminta agar para pemain tidak puas dengan capaian saat ini. Risna Prahala dan kolega harus ingat bahwa mereka belum meraih apa pun. Promosi ke Liga 1 saja belum diraih.
"Saya tekankan untuk jangan cepat berpuas diri, karena dua laga final sudah di depan mata," kata Beny Kurniawan.