SURABAYA – Momentum emas dimiliki Persebaya Surabaya pada laga pembuka BRI Super League 2025/26. Mereka bertekad memanfaatkan keunggulan bermain di kandang sendiri, Stadion Gelora Bung Tomo, saat menjamu PSIM Yogyakarta, Jumat (8/8) malam.
Secara performa terkini, sepanjang pra musim, PSIM sedang dalam tren yang kurang baik. Dari enam pertandingan uji tanding, PSIM hanya mampu memetik dua kemenangan.
Belum lagi PSIM masih cukup kerepotan menjebol gawang lawan-lawannya di pra musim. Dari tiga gol Laskar Mataram, hanya Rafinha yang bisa mencatatkan namanya di papan skor.
Kendati situasi PSIM belum stabil, pelatih Persebaya Eduardo Perez tetap mewaspadai kekuatan tim promosi tersebut. Dia mengaku menganalisis calon lawan-lawan Bajul Ijo. Tak hanya itu, kualitas individu pemain lawan juga tak luput dari perhatiannya.
"Kami melakukan persiapan mulai 23 Juli dan sekarang kami tidak sabar untuk memulai kompetisi di hadapan para pendukung kami. Saya senang memulai liga dan bersemangat untuk musim baru," katanya dalam konferensi pers menjelang pertandingan.
"Kami tahu bahwa (PSIM) adalah salah satu tim yang (memiliki skuat) bagus. Mereka juga dilatih pelatih yang sangat cakap dengan pengalaman di Eropa. Saya pikir dalam pertandingan seperti ini, terutama pada laga pertama, semua pemain termotivasi," tambah Eduardo.
Mantan juru taktik PSS Sleman itu juga tak risau dengan kehadiran para mantan pemain Persebaya di kubu PSIM. Setidaknya, ada empat pemain yang pernah membela Persebaya di kubu PSIM musim ini.
Namun hanya Reva Adi Utama dan Ze Valente yang datang, sementara Kasim Botan dan Muhammad Iqbal tidak dibawa ke Surabaya.
Di sisi lain, ada beberapa pemain Persebaya yang masih menjalani pemulihan cedera ringan. Meskipun demikian, Eduardo Perez memastikan sekitar 95 persen skuat dalam kondisi siap tempur.
"Saya pikir para pemain siap untuk pertandingan nanti. Kami dalam kondisi fisik yang baik, kami juga dalam kondisi mental yang baik. Kami akan melakukan yang terbaik," tandas pelatih asal Spanyol itu.