SAMARINDA -- Pada pekan ke-14 BRI Super league 2025/26, Bali United datang ke Samarinda bukan sebagai favorit, tetapi jauh dari kata gentar. Dengan membawa 21 pemain dan semangat yang kembali ditata setelah empat laga tanpa kemenangan, tim asuhan Johnny Jansen bersiap menghadapi pemuncak klasemen, Borneo FC di Stadion Segiri Samarinda, Minggu (30/11) sore.

Laga ini menjadi salah satu ujian paling berat bagi Bali United, dia mengakui tekanan itu, tetapi sikapnya tetap tegas tim datang untuk bertarung. “Kami telah mempersiapkan laga ini dengan baik seperti persiapan laga sebelumnya. dan siap bermain untuk laga ini,” kata pelatih asal Belanda itu.

Johnny Jansen tidak menutupi kualitas lawan yang merupakan tim dengan konsistensi terbaik musim ini dengan belum pernah kalah dalam 11 laga. “Saya menginstruksikan para pemain harus siap menghadapinya, tak boleh gentar,” imbuhnya.

Meskipun persiapan Bali United musim ini tidak selalu mulus. Tiga pemain muda andalan Kadek Arel, Rahmat Arjuna, dan Jens Raven harus absen karena bergabung dengan timnas Indonesia di SEA Games 2025.

Namun demikian, dia menegaskan bahwa itu bukan alasan untuk mengendurkan ambisi. “Persiapan kami sama seperti pertandingan yang lain. Kami latihan, kita lihat video pertandingan dari Borneo FC karena kami tahu mereka adalah tim yang bagus, punya kualitas bagus,” ujar Johnny Jansen.

Untuk itu menjelang laga dia terasa tenang dan penuh kehati-hatian. Tidak mau menggembar-gemborkan strategi, namun memastikan rencana permainan sudah dibangun dengan matang. “Kami punya plan tapi kami tidak akan bicara itu,” sambungnya.

Sementara itu gelandang Bali United, Tim Receveur, memberikan sudut pandang yang sama. Di matanya, Borneo FC saat ini adalah tim dengan level kepercayaan diri tertinggi. “Kami tahu mereka tim yang bagus, mereka punya kemenangan bagus di liga dan itu adalah tantangan besar buat kita menghadapi Borneo,” ujarnya.

Saat ini tim berjuluk Serdadu Tridatu menempati posisi ke-12 klasemen sementara dengan perolehan 14 poin. Bertekad menjaga optimisme bahwa poin bisa diambil dengan pengalaman dalam laga berat dan dukungan kolektivitas tim menjadi modal.