BANDUNG - Ruang ganti yang harmonis menjadi satu di antara kunci keberhasilan tim. Hal tersebut diyakini juga oleh pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak.
Musim ini tim kebanggaan Bobotoh tersebut punya pemain yang beragam, tidak hanya kebangsaan yang punya kultur berbeda, tapi perbedaan juga terlihat dari sisi usia.
Dari total 31 pemain, musim ini Persib punya 11 pemain asing: 1 pemain masing-masing dari Perancis, Italia, Inggris, Irak, kemudian 5 dari Brasil, dan 2 orang dari Argentina. Selain itu ada tiga pemain naturalisasi, dan sisanya merupakan pemain lokal.
Dari sisi usia, skuat Pangeran Biru punya pemain paling senior, Achmad Jufriyanto berusia 38 tahun. Pemain di atas 30 tahun adalah Luciano Guaycochea (33 tahun), Frans Putros (32 tahun), dan Marc Klok (32 tahun).
Secara total, para pemain yang berusia 30 tahun ke atas ada 11 orang, 22-29 tahun ada 16 orang, dan 17-19 tahun tiga orang. Rata-rata usia skuat Pangeran Biru saat ini mencapai 27,9 tahun dari total 30 pemain.
Bojan mengatakan manajemen manusia sangat penting untuk membuat tim tetap harmonis. Menurutnya, pola komunikasi dengan pemain usia 17 tahun dengan 35 tahun akan berbeda.
“Perlu pendekatan individual, tapi juga menjaga agar ruang ganti tetap persatu. Terlalu banyak kelompok bisa menghancurkan kesatuan, satu karakter salah bisa merusak semuanya,” kata pelatih asal Kroasia tersebut.
Hodak bercerita jika dirinya pernah mendapat saran dari mantan pelatih Chelsea dan Sabah FA, Ken Shellito. Saat dirinya bekerja di AFC, Ken mengatakan kepadanya untuk memperlakukan pemain seperti anak sendiri.
“Kadang mereka butuh dorongan, kadang pelukan, kadang rasa percaya diri. (Pemain dan pensiunan sepak bola Spanyol) Vicente del Bosque juga bilang, ruang ganti sehat lebih penting daripada taktik. Bagi saya, menjaga grup tetap Bersatu, seimbang, dan saling menghormati adalah kunci kontrol ruang ganti,” pungkasnya.