JEPARA – Persijap Jepara kembali gagal mencatat hasil positif untuk menambah poin dan memperbaiki posisi di klasemen. Pada laga pekan ke-13 BRI Super League 2025/26 menjamu Semen Padang FC di kandang sendiri di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Kamis (20/11), Laskar Kalinyamat kalah 1-2.
Persijap dikejutkan lewat gol Pedro Matos di menit ke-27 namun kemudian sempat disamakan oleh striker Sudi Abdallah di menit ke-44. Namun kemudian Persijap kembali kebobolan lewat gol Armando Obet Oropa menit ke-66.
Pada pertandingan ini, lagi-lagi ada pemain Persijap yang mandi lebih cepat akibat hadiah kartu merah. Adalah pemain asing Persijap, Najeeb Yakubu diganjar kartu merah oleh wasit di menit ke-24 setelah melakukan pelanggaran keras.
Hasil ini menjadi kekalahan ke-7 secara beruntun yang didapat oleh Persijap musim ini. Hasil ini juga membuat tim asuhan pelatih Mario Lemos tak berhasil menambah poin sekaligus memperbaiki posisi di papan klasemen sementara.
Persijap kini masih terpaku di peringkat ke-16 dari 18 tim alias masih ada di zona merah dengan koleksi delapan poin.
“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelum pertandingan, kalau kita dapat kartu merah di menit awal pertandingan, ini akan membuat kita sulit. Ini memperkecil peluang kita untuk dapat memenangkan laga,” kata pelatih Persijap, Mario Lemos.
“Jujur saja bahwa kita bukan tim yang bagus di Super League. Ditambah lagi main dengan 10 orang, ini sangat sulit. Sebelum laga kita sudah bicara agar pemain tidak berlebihan untuk menghindari kartu,” cia menambahkan.
Mengenai sejumlah peluang emas yang sebenarnya dimiliki oleh Persijap namun gagal dimaksimalkan jadi gol, Mario Lemos memberikan jawabannya.
“Beberapa dari pemain kita memang terbentur masalah kualitas. Kita tidak bisa memaksakan kualitas pemain untuk di level berbeda. Kesalahan mendasar selalu terjadi di pertandingan. Sebenarnya kasian juga dipaksa menaikan level, padahal mereka belum bisa di level ini. Bahkan kalaupun kita punya kualitas, tetap saja sulit jika harus main dengan 10 orang,” dia menegaskan.
Pelatih asal Portugal itu juga menyoroti peluang yang dikreasikan Semen Padang. “Lawan mungkin hanya punya dua kesempatan shoot on goal, namun berhasil. Sedangkan kita punya banyak peluang, tapi terbuang. Ini masalah kualitas,” dia menegaskan.