SUMENEP - Madura FC tidak kuasa membekuk Persik Kediri ketika bermain imbang 1-1 pada lanjutan pekan ke-9 Liga 2 2019 di Stadion A Yani Sumenep, Jumat (2/8) sore. Hasil tersebut membuat pelatih kepala Madura FC Eduard Tjong kesal.
Pasalnya, skuat tim dengan julukan Laskar Joko Tole itu mengikuti tempo permainan Persik Kediri. Padahal, tim tamu harus bermain dengan 8 pemain.
“Ya mereka sudah berusaha, tapi hitung-hitungannya, tadi apapun alasannya, saya kecewa kepada mereka. Dari segi permainan, segi motivasi, lebih banyak pemain main, malah ikut tempo mereka. Ini yang saya bilang,” ungkap Edu.
Hanya mampu memetik satu poin di depan publiknya sendiri, pelatih asal Makassar ini menyebutkan timnya sangat rugi. Sebab, posisi di klasemen kian terpuruk.
“Iya rawan ini, makanya saya bilang sama anak-anak, main di kandang, jangankan kalah, hilang satu poin pun itu rugi banget main di kandang. Ini yang saya telah sampaikan kepada mereka,” lanjutnya.
Kendati demikian, Edu mengincar poin kala melawat ke markas lawan guna menutupi sejumlah poin yang hilang di markas sendiri, seperti saat kalah atas Persis Solo dan imbang melawan Persewar Waropen.
“Kami terlalu banyak hilang poin di kandang. Itu hitungannya harus cari poin di luar, kalau bisa draw atau menang, tambah berat kan?harusnya kami maksimalkan (laga kandang),” pungkasnya.