SURABAYA – Persebaya Surabaya tak hanya kesulitan meraih tiga poin dari delapan laga yang telah dijalani. Sejauh ini tingkat produktivitas gol Persebaya relatif rendah di BRI Super League 2025/26.
Dari 8 laga, Bruno Moreira dkk yang bertengger di posisi ke-10 klasemen sementara baru mengemas 9 gol memasukkan dan kemasukan 8 gol (selisih 1 gol). Dibandingkan dengan tim papan tengah lainnya, catatan jumlah gol Bajul Ijo tersebut paling minim.
Arema FC yang berada satu tingkat di atas Persebaya, dalam 9 kali pertandingan, 14 gol sudah dilesakkan. Dengan jumlah laga yang sama, Persib Bandung jauh lebih baik ketimbang Persebaya. Maung Bandung di peringkat kelima telah mengoleksi 13 gol memasukkan dan kebobolan 6 kali.
Yang paling menyakitkan, Persebaya belum disapa kemenangan dalam tiga laga terakhir. Nah, di laga selanjutnya, tentu Persebaya berharap bisa mengakhiri puasa kemenangan. Mereka akan meladeni Persis Solo pada 2 November mendatang.
Untuk itu, pelatih Persebaya Eduardo Perez meningkatkan intensitas latihan. Arsitek berusia 48 tahun itu fokus pada finishing dan pertahanan. Eduardo bahkan memberikan dua sesi latihan, pertama drill umum dan sesi kedua untuk mempersiapkan pertandingan melawan Persis.
"Melalui hasil evaluasi pertandingan sebelumnya, setiap harinya kami melakukan latihan yang spesifik. Kami berusaha menjalani latihan sepanjang minggu ini dengan maksimal," jelas Eduardo.
"Kami berlatih finishing dan bertahan berkali-kali. (Jelang lawan Persis) latihan lebih ke skema permainan yang kami inginkan untuk pertandingan terdekat," tambahnya.
Beruntung, Laskar Sambernyawa -julukan Persis- dalam situasi yang kurang bagus. Satu-satunya kemenangan didapat pada laga pembuka BRI Super League 2025/26 saat bertandang ke markas Madura United FC pada 9 Agustus lalu.
Alhasil, Persebaya wajib untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Tim asal Kota Pahlawan itu harus bisa memanfaatkan situasi sulit yang menimpa Persis.