GRESIK - Selama menjalani BRI Super League 2025/26, Persebaya Surabaya belum sepenuhnya memuaskan dalam beberapa laga terakhir.
Pada laga terakhir pekan ke-12 tim Bajul Ijo hanya mampu bermain imbang melawan Persik Kediri (1-1) di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Sabtu (8/11) lalu.
Inkonsistensi permainan dan hasil seri yang berulang membuat suporter kecewa. Ia merespon dengan sikap tenang dan penuh respek.
“Ketika Anda bekerja di dunia sepak bola, Anda harus siap untuk segalanya. Jadi, saya menghormati semua pendapat. Saya sangat kuat sekarang. Saya berada di satu momen di mana saya lebih kuat dari sebelumnya,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa kritik adalah bagian dari risiko profesi pelatih dan memilih fokus pada pekerjaannya dan tetap mempercayai timnya sepenuhnya.
“Saya percaya pada semua pemain di klub. Kami bekerja sangat keras setiap hari. Saya menghormati semua pendapat, tapi saya harus fokus pada pekerjaan saya,” kata pelatih asal Spanyol itu.
“Dalam pekerjaan saya, setiap hari saya memberikan yang terbaik untuk klub ini. Dan saya katakan kepada Anda, jika Anda tidak siap mendengarkan hal-hal seperti ini, lebih baik Anda tidak bekerja di dunia sepak bola. Tapi saya lebih kuat dari sebelumnya,” imbuhnya.
Dia pun menjelaskan jalannya laga terakhir melawan Persik yang berjalan ketat sejak menit awal. Menurutnya, kedua tim saling memahami karakter permainan karena sudah bertemu di pramusim.
“Babak pertama, saya rasa, seperti babak kedua, 50-50. Dua tim yang kami kenal betul satu sama lain karena kami juga bersua di pramusim dengan situasi yang sama seperti ini,” kata Eduardo Perez.
Persebaya sempat unggul lebih dulu, namun tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan melalui skema umpan silang yang tak bisa diantisipasi dengan baik.
“Di babak kedua, kita cetak gol pertama, dan setelah itu kita tahu potensi Persik Kediri di umpan silang. Di satu situasi yang tidak bagus, mereka cetak gol, dan akhirnya saya ingin pantau lagi situasi ini,” sambungnya.
Sementara itu, pemain asing Persebaya, Gali Freitas, turut mengakui laga berlangsung sulit. Dia menilai tim sudah tampil maksimal meski gagal mempertahankan keunggulan.
“Pertandingan ini sangat sulit juga bagi kita. Kita tahu Persik Kediri punya kemampuan, tapi kita tetap fokus di tim kita,” ungkap Gali.
“Babak kedua kita tetap pakai sistem kita untuk bertahan. Kita unggul 1-0, lalu Persik Kediri menyamakan kedudukan. Walaupun ada kesalahan juga di lapangan, kita tetap fokus. Nanti kita menatap pertandingan berikutnya bersama coach kita,” tambahnya.
Meski belum meraih hasil maksimal, Persebaya masih bertahan di papan tengah klasemen BRI Super League 2025/26 menempati posisi ke-8 dengan perolehan 15 poin. Hasil dari empat kemenangan, tiga kekalahan, dan tiga kali imbang. Tim telah mencetak 12 gol dan kebobolan 10 kali sepanjang musim ini.
Laga selanjutnya tim akan menjamu Arema FC dalam Derby Jawa Timur di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Sabtu (22/11) mendatang.