PADANG – PSIS Semarang harus kembali gagal mencatat kemenangan untuk menambah poin dan memperbaiki posisi di klasemen sementara BRI Liga 1 2024/25. 

Berlaga di pekan ke-29, skuat Mahesa Jenar harus takluk dramatis dengan skor ketat 2-3 dari tuan rumah Semen Padang FC di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Kamis (17/4).

Sempat unggul lebih dulu di menit ke-62 lewat gol sang kapten, Septian David Maulana, PSIS justru kemudian harus kebobolan dua gol dari Semen Padang lewat Firman Juliansyah menit ke-66 dan Muhammad Ridwan menit ke-77.

PSIS kemudian menyamakan kedudukan jadi 2-2 lewat Sudi Abdallah menit ke-90+4. Namun kemudian kegigihan pemain Semen Padang akhirnya berbuah gol kemenangan lewat aksi Tin Martic di menit ke-90+6.

Sebuah hasil yang menyakitkan karena PSIS harus rela memperpanjang puasa kemenangan di 9 laga beruntun.

“Sulit untuk bicara pada situasi seperti ini. Sebenarnya kita tidak pantas menelan kekalahan di laga ini. Dan tentu kita sangat sedih dengan hasil yang didapat kali ini,” kata pelatih PSIS, Gilbert Agius.

Hasil ini juga membuat PSIS tentunya gagal menambah poin dan akhirnya tetap ada di peringkat ke-16 alias ada di zona merah. 

Saat ini PSIS mengoleksi 25 poin dan poin yang sama juga dimiliki oleh Semen Padang yang ada di peringkat ke-17.

Meski hanya tersisa 5 laga saja musim ini, namun Gilbert Agius tetap menegaskan optimismenya.

“Ketika kita ingin bertahan di BRI Liga 1, kita harus bertarung sampai akhir dan kita harus optimistis,” dia menegaskan.

Mengenai kekalahan timnya secara dramatis kali ini, pelatih asal Malta itu memberikan penjelasannya.

“Kita apresiasi apa yang ditunjukkan para pemain. Kita punya beberapa peluang di babak kedua. Untuk mencetak 2 gol bukan perkara yang mudah. Kita kemasukan 2 gol dari throw in dan 1 dari corner kick dan ini berkaitan dengan konsentrasi pemain,” ucapnya lagi.

“Kita kebobolan di menit akhir laga karena konsentrasi yang hilang. Tapi kita sudah menampilkan sesuatu yang bagus di laga ini,” pungkasnya.