Jakarta, 30 September 2025 — Sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan kompetisi sepak bola yang kompeten dan transparan, I.League bersama Departemen Perwasitan PSSI menggelar acara Sosialisasi Refer System kepada seluruh peserta Pegadaian Championship 2025/26 melalui platform Zoom Meeting.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari 20 klub yang akan berlaga di kasta kedua kompetisi sepak bola profesional Indonesia. Adapun narasumber dalam acara ini adalah tiga perwakilan dari Komite Perwasitan PSSI, yakni Pratap Singh, Andesit Lestyanto, dan Muhamad Ibnu Hakiki.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman teknis terkait sistem penilaian dan kinerja wasit (Refer System), serta menjadi ruang diskusi yang konstruktif antara klub dan Departemen Perwasitan PSSI. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi jalur komunikasi satu arah, tetapi juga membuka ruang masukan dan kritik dari klub terhadap performa wasit yang bertugas di lapangan.
PSSI menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan berterima kasih kepada I.League sebagai operator liga profesional yang telah berinisiatif menjembatani komunikasi antara klub-klub peserta dan departemen perwasitan.
“Inisiatif seperti ini sangat penting untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan kualitas kompetisi. Kami berterima kasih kepada I.League yang telah memfasilitasi ruang komunikasi terbuka antara klub dan perangkat pertandingan,” ujar Pratap Singh.
Sementara itu, I.League menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan menjadi agenda rutin sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas kompetisi secara menyeluruh.
“Kami berharap forum seperti ini terus berlanjut, agar sistem kompetisi kita tidak hanya berjalan dengan baik, tetapi juga mendapat kepercayaan dari seluruh klub dan masyarakat. Transparansi dan komunikasi yang terbuka akan membawa liga ke level yang lebih profesional,” tutur GM Operation & Competition I.League, Ronny Suhatril.
Dengan diadakannya Sosialisasi Refer System ini, I.League berharap kinerja wasit dapat terus meningkat melalui umpan balik langsung dari para pelaku utama kompetisi, sehingga atmosfer pertandingan menjadi lebih adil, objektif, dan sportif.