SAMARINDA - Setelah satu tahun istirahat dari lapangan hijau, Dandri Dauri kembali dipercaya sebagai manajer tim Borneo FC Samarinda untuk BRI Super League musim 2025/26.
Kedatangannya kali ini disambut dengan suasana tim yang berbeda karena skuat berjuluk Pesut Etam itu berganti hingga mencapai 80 persen.
Tapi, Dandri Dauri menegakan bahwa hal itu tidak akan membuatnya sulit dalam melaksanakan tugas karena meski statusnya pemain baru, mereka sudah lama ada di kasta Super League.
Dandri Dauri bukanlah orang baru di sepak bola Indonesia. Hal itu menjadi keberuntungan tersendiri karena dipastikan para pemain baru itu sudah mengenalnya lebih dahulu.
"Ya saya tahu, 80 persen pemain lama itu menghilang. Artinya, Borneo FC saat ini banyak dihuni pemain baru. Tapi, mereka sudah berpengalaman di Super League. Ini menjadi keuntungan bagi saya, tinggal bagaimana menjaga komunikasi yang lancar, karena menaikkan mental bertarung mereka untuk Borneo FC tentu perlu komunikasi yang baik," kata Dandri Dauri.
"Mental pasti kita bangun, komunikasi lebih dalam kita pastikan. Karena sudah dipastikan hampir 80 persen pemain lama hilang musim ini. Ini perlu adanya komunikasi baru, agar menjelang kick off tanggal 8 ini, semua siap dari segi mental. Saya siap menjadi kawan dan ayah bagi mereka, karena sepak bola itu bukan hanya di waktu pertandingan, tapi juga hari-hari pemain di luar lapangan pun menjadi perhatian saya sebagai manajer tim," tambahnya.
Dandri Dauri memang bukanlah sosok asing bagi tim Borneo FC. Pria murah senyum ini selalu menghiasi bench pemain selama empat musim sebelumnya.
Puncak prestasinya sebagai manajer tim adalah musim 2023/24 ketika Borneo FC merengkuh juara Regular Series. Selain itu, Dandri ada dalam tim yang selalu finis di peringkat lima besar di empat tahun terakhir.
Dandri mengakui senang dan bangga dipercaya kembali menjadi manager tim Pesut Etam. Menurutnya, menjadi manajer tim Borneo FC bukan hanya soal tugas, melainkan panggilan jiwa sebagai masyarakat kota Samarinda dimana tim tersebut berasal.
"Hal ini bukan hal yang baru ya, artinya selama istirahat satu tahun, saya masih tetap memperhatikan adik-adik kita di Borneo FC. Saat bos Nabil memanggil saya, memerintahkan untuk kembali gabung ke Borneo FC. Akhirnya saya sepakat bergabung karena ini merupakan kehormatan bagi saya sendiri selaku warga masyarakat Kota Samarinda," ujarnya.