GIANYAR - Bali United FC tengah bersiap menghadapi laga pekan ke-10 BRI Super League 2025/26 dengan menjamu Persita Tangerang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (25/10) malam.
Kemenangan tandang atas Persijap Jepara pada pekan ke-9 menjadi momentum penting kebangkitan tim. Salah satu sosok yang menjadi perhatian adalah sang penjaga gawang, Mike Hauptmeijer. Dalam laga tersebut, dia tampil impresif mencatat enam penyelamatan gemilang.
Sehingga menempatkannya sebagai salah satu penjaga gawang dengan jumlah penyelamatan terbanyak, yaitu 33 save hingga pekan ke-9.
Meski baru pertama kali berkarier di Indonesia, dia mengaku sudah mulai “nyetel” dengan permainan sepak bola Indonesia. Ia pun mengungkapkan resep di balik konsistensinya menjaga performa di bawah mistar gawang.
“Saya pikir kuncinya adalah terbuka dan respek dengan pertandingan di sini. Tempo dan gaya permainan tentu berbeda dengan Belanda, tetapi saya mencoba fokus memahami rekan dalam tim, komunikasi di lapangan, dan adanya dukungan di pertandingan,” ujar mantan kiper PEC Zwolle itu.
Menurutnya adaptasi yang cepat bukan hanya berkat kerja keras pribadi, tetapi juga dukungan dari pelatih, rekan setim, dan para suporter Bali United.
Dia pun menilai ada perbedaan besar antara sepak bola Belanda dan Indonesia. Hanya saja sepak bola Belanda lebih terstruktur secara taktik dan permainan dari belakang, sedangkan di Indonesia permainan lebih dinamis dan emosional.
“Sepak bola di Belanda sangat terstruktur, membangun dari belakang dan fokus pada posisi. Di Indonesia, intensitas dan atmosfernya luar biasa," kata Mike Hauptmeijer.
"Pemain dituntut punya skill individu dan kecepatan. Ini tantangan indah untuk menggabungkan kedisiplinan dari Belanda dan energi yang saya dapat di sini,” imbuhnya.
Sementara itu sejak bergabung dengan Bali United pertengahan 2025, dia sudah merasa semakin menyatu dengan tim dan kehidupan di Pulau Dewata.
“Bali terasa seperti rumah. Gaya hidup di sini santai, tetapi klub dikelola secara profesional. Saya menikmati keseimbangan itu, berlatih di level tinggi lalu bisa memulihkan diri sambil menikmati pulau ini. Orang-orangnya ramah, dan energi positif di sini membuat saya nyaman,” pungkas penjaga gawang berusia 28 tahun itu.