SURABAYA - Pertarungan dua raksasa Jawa Timur akan kembali memanas di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (20/4/2025) malam WIB. Persebaya Surabaya bersiap menyambut kedatangan Madura United FC dalam laga pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/25. 

Duel Persebaya Surabaya kontra Madura United bukan sekadar laga biasa, melainkan panggung berlabel Derbi Suramadu atau Derbi Jatim. Laga yang selalu dinantikan setiap musimnya sejak era Liga 1 digulirkan pada 2017.

Di balik perseteruan yang kerap menyulut emosi di lapangan, tersimpan satu pertanyaan besar yang tak pernah lekang dibahas. Siapa sebenarnya yang terbaik di antara kedua wakil Jatim ini sepanjang era Liga 1?

Madura United langsung bersinar sejak awal era Liga 1. Stabilitas performa menjadi ciri khas Laskar Sape Kerrab, yang nyaris tak pernah absen dari papan atas dan 10 besar klasemen. 

Dua kali finis di posisi kelima (2017 dan 2019), serta peringkat kedelapan (2018 dan 2022/2023), dan kesembilan (2021/2022), menunjukkan konsistensi yang patut diapresiasi. Puncak pencapaian Madura United kemudian datang pada musim 2023/2024. 

Saat itu, Madura United tampil tangguh dan berhasil finis keempat di musim reguler sekaligus memastikan satu tempat di Championship Series. Dalam laga semi final, mereka mengejutkan banyak pihak dengan menyingkirkan Borneo FC Samarinda lewat kemenangan dengan agregat 4-2.

Final di depan mata, mimpi juara seolah tinggal sejengkal lagi. Sayangnya, segalanya sirna saat Madura United takluk dari Persib Bandung dengan agregat 1-4. Impian terbesar klub asal Pulau Garam itu harus tertunda, meninggalkan luka yang masih terasa hingga kini.

Musim 2024/25 menjadi kontras yang mencolok. Di bawah asuhan Alfredo Vera, Madura United tengah terseok-seok di papan bawah yakni menempati posisi ke-14 dengan hanya 27 poin. Dari tim penantang gelar, kini mereka harus berjuang menghindari jurang degradasi.

Jika Madura United dikenal karena konsistensinya, maka Persebaya datang dengan kekuatan momentum. Baru promosi ke Liga 1 pada 2018, klub berjulukan Bajul Ijo itu langsung menggebrak dengan finis posisi kelima. Hasil luar biasa untuk tim yang baru kembali ke kasta tertinggi.

Setahun berselang, Persebaya hampir saja mencetak sejarah. Mereka bersaing ketat di papan atas dan finis sebagai runner-up di bawah Bali United FC. 

Meskipun tertinggal 10 poin dari sang juara, musim 2019 tetap menjadi momen ikonik bagi Persebaya. Memiliki pemain berkualitas dan permainan konsisten menunjukkan potensi besar Persebaya sebagai kekuatan baru di Liga 1.

Sejak saat itu, Persebaya terus menjaga eksistensi di papan atas. Mereka menutup musim 2021/2022 di urutan kelima, lalu menempati posisi keenam pada musim berikutnya. 
Kemudian performa Persebaya sempat menurun dan hanya finis di peringkat ke-12 pada musim 2023/2024.

Persebaya kini kembali tengah berupaya bangkit. Di bawah komando pelatih Paul Munster, Persebaya tengah bersaing di papan atas dengan menempati peringkat ketiga lewat koleksi 49 poin dari 28 laga.

Musim 2017
Madura United: Peringkat kelima
Arema FC: Peringkat kesembilan
Persela Lamongan: Peringkat ke-14
Gresik United: Peringkat ke-18

Musim 2018
Persebaya Surabaya: Peringkat kelima
Arema FC: Peringkat keenam
Madura United: Peringkat kedelapan
Persela Lamongan: Peringkat ke-13

Musim 2019
Persebaya Surabaya: Peringkat kedua
Madura United: Peringkat kelima
Arema FC: Peringkat kesembilan
Persela Lamongan: Peringkat ke-11

Musim 2021-2022
Arema FC: Peringkat keempat
Persebaya Surabaya: Peringkat kelima
Madura United: Peringkat kesembilan
Persik Kediri: Peringkat ke-11
Persela Lamongan: Peringkat ke-17

Musim 2022/2023
Persebaya Surabaya: Peringkat keenam
Madura United: Peringkat kedelapan
Persik Kediri: Peringkat ke-11
Arema FC: Peringkat ke-12

Musim 2023/2024
Madura United: Peringkat keempat lalu Finalis Championship Series
Persik Kediri: Peringkat kesembilan
Persebaya Surabaya: Peringkat ke-12
Arema FC: Peringkat ke-15