BANTUL – PSIM Yogyakarta gagal memenuhi bidikannya untuk dapat kembali mencatat poin penuh dari laga pekan kedua BRI Super League 2025/26.
Bermain di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (16/8), PSIM harus puas bermain imbang 1-1 saat menjamu Arema FC.
Laskar Mataram bahkan sempat tertinggal lebih dulu di akhir babak pertama lewat gol Dalberto melalui titik penalti tepatnya menit ke-41. Arema FC mendapat hadiah penalti setelah pemain PSIM, Reva Adi melakukan pelanggaran di kotak penalti.
PSIM akhirnya berhasil menyamakan kedudukan jadi 1-1 akibat gol bunuh diri Betinho pada menit ke-88. Bermaksud menghalau tendangan Norberto Vidal, bola yang disundul Betinho justru meluncur deras ke gawang sendiri.
Pertandingan kedua tim sendiri berlangsung ketat dan sengit. Bahkan wasit harus mengeluarkan tujuh kartu kuning dan satu kartu merah.
PSIM diganjar empat kartu kuning sedang Singo Edan mendapat tiga kartu kuning. Satu kartu merah dikeluarkan wasit untuk pemain Arema FC, Yann Motta pada menit ke-54.
“Untuk babak pertama, kita bisa lebih bagus dari Arema FC. Punya banyak peluang, tapi belum beruntung. Babak kedua, Arema FC dapat kartu merah dan kita bisa cetak satu gol. Hasil imbang yang tidak kita inginkan,” kata pelatih PSIM, Jean-Paul Van Gastel.
Hanya mampu mengambil satu poin saja di laga home perdana PSIM ini, pelatih asal Belanda itu mengaku cukup kecewa.
“Saya pikir mestinya dari laga ini, kita sudah bisa dapat poin penuh. Hasil imbang yang membuat agak kecewa tentu. Ini adalah laga pertama (home) tim ini setelah kembali ke kasta BRI Super League setelah 18 tahun. Ini Era baru. Saya bangga dengan apa yang diperlihatkan pemain,” ucap Jean-Paul van Gastel lagi.
Ditanya mengenai evaluasi yang dicatatnya dari laga lawan Arema FC ini, Van Gastel kembali merujuk pada masalah penyelesaian akhir.
“Memang sejak pra musim, masalah pada sepertiga terakhir jadi kendala. Kita akan perbaiki dari pertandingan ke pertandingan. Tapi positifnya di laga kali ini adalah anak-anak bisa bikin banyak peluang dan masuk di sepertiga terakhir. Masalah penyelesaian akhir masih harus dibenahi,” pungkasnya.