SURABAYA – Ada anomali di tubuh Persebaya Surabaya pada awal-awal BRI Super League 2025/26. Jika mayoritas pemain asing selalu berhadapan dengan pemain lokal di bek kiri, tapi Persebaya beda.
Adalah sosok Dejan Tumbas yang menjalani peran anyar. Dengan menempatkan pemain asal Serbia itu sebagai bek kiri, otomatis lawan pasti kesulitan apalagi Tumbas tipe ngeyel.
Perlu diingat, Tumbas posisi aslinya adalah striker. Tapi, sepertinya bakal mengukuhkan diri menjadi bek kiri musim ini. Meskipun, dia sendiri bisa bermain di hampir semua posisi yang membuat bingung pandangan tim lawan.
Tumbas direkrut Bajul Ijo pada putaran kedua musim lalu. Mulanya, dia diproyeksikan sebagai winger yang juga dapat dimainkan sebagai striker di Persebaya.
Menilik posisi yang dimainkan, pemain ini menunjukkan sesuatu yang aneh. Pada beberapa pertandingan terakhir musim lalu, Tumbas lebih sering tampil sebagai gelandang bertahan, padahal biasanya ia bermain sebagai winger atau striker.
Dia tercatat memainkan 15 pertandingan putaran kedua musim lalu, dia hanya absen sekali akibat akumulasi kartu. Menariknya, tercatat sudah dua kali Tumbas mencetak gol, tetapi semuanya dianulir oleh wasit setelah mengecek VAR.
Sejatinya dia tidak bermain buruk, namun sangat disayangkan lantaran Tumbas didatangkan untuk menambah daya serang Persebaya justru harus bermain sebagai bek kiri. Apalagi, Green Force punya beberapa pemain yang bisa bermain di posisi bek kiri seperti Rachmat Irianto, Alfredo Tata, dan Dimas Wicaksono.
"Saya sering mengatakan, Dejan bisa memainkan banyak posisi. Dan bukan hanya Dejan. Banyak pemain juga. Sebagai pelatih, ini kabar yang baik. Karena mereka bisa ditempatkan di posisi manapun, sebab pemain ini bisa bermain sempurna di sana," ungkap pelatih Persebaya Eduardo Perez.
"Ada beberapa pemain (Persebaya) yang bisa memainkan posisi yang berbeda. Jadi bayangkan, bagaimana saya seperti mendapat anugerah. Saya pikir, sangat penting untuk memiliki pemain seperti ini," tandas juru taktik asal Spanyol itu.