BANDUNG - Bek Persib Bandung asal Brasil Julio Cesar sudah tampil dalam tiga pertandingan BRI Super League 2025/26 dan mendapati perbedaan. Sebelumnya ia berkarier di Liga Thailand membela Chiangrai United, setelah merasakan atmosfer Liga Indonesia, ada perbedaan yang buatnya dituntut fokus dan waspada.
Baginya BRI Super League lebih kuat dan banyak tim yang mengandalkan kecepatan untuk melancarkan serangan balik. Itu bisa merepotkan andai tim tak punya pola yang terstruktur untuk mengkoordinasikan transisi dari menyerang ke bertahan.
“Indonesia saya rasa lebih kuat, lebih banyak power dan banyak counter attack. Ada banyak pemain yang cepat di sini, banyak pemain mengandalkan kecepatan di sini,” kata Cesar.
Namun secara keseluruhan liga di Asia Tenggara menurutnya tidak banyak perbedaan. Julio Cesar juga sempat mencicipi laga melawan tim asal Filipina Manila Digger FC pada play off AFC Champions League Two. “Tapi secara keseluruhan di Asia Tenggara sama, tidak banyak perbedaan,” sebut pemain yang perna juara di kasta kedua Liga Portugal ini.
Pemain berusia 30 tahun ini semakin bisa memahami apa keinginan pelatih Bojan Hodak dalam menjalankan sistem permainan. Bagaimanapun, proses dibutuhkan untuk menjadi lebih solid di liga mengingat ini adalah skuat baru yang dibangun pasca juara.
“Ya sekarang saya rasa semua sudah paham apa yang diinginkan coach Bojan, paham apa yang diinginkan dari pemain. Saya rasa pemain sudah paham bagaimana tim melakukan build up dan step by step berkembang,” jelasnya.
“Ya kita semua tahu, ini adalah tim baru, ada banyak perubahan di sini. Tapi saya rasa melawan Persebaya (pekan ke-5), kami akan menunjukkan kepada Bobotoh sepak bola yang bagus,” ujarnya.